Saturday, November 09, 2013

males ke gereja

dulu (dan juga sekarang masih sesekali) saya males ke gereja karena beberapa alasan.

bukan karena harus bangun pagi. itu sih sudah biasa dan bisa dilakukan asal ada kemauan.

bukan juga karena tidak ada orang yang kenal. sewaktu di kopenhagen pun saya bisa berangkat sendiri ke gereja karena rindu bertemu Tuhan (dan kenalan dengan sodara seiman baru).

kadang kemalesan tersebut disebabkan oleh pembicara, atau hamba Tuhan yang membawakan Firman.

memang sebuah panggilan jika seseorang menjadi hamba Tuhan. dan ada beban tersendiri menjadi penyambung lidah dan membawa Firman Tuhan.

apa yang saya harapkan dari orang-orang yang terpanggil ini, tentunya, mempunyai kedalaman lebih dibanding orang lain tentang Firman Tuhan dan juga mencerminkan sifat dari Tuhan sendiri.

salahsatu contohnya, adalah saat seorang pendeta yang saya kenal (beliau sangat baik, peduli dengan orang disabilitas, people person dan cara membawa Firman juga menarik) pernah menyatakan pernyataan bahwa pelacur = wanita tidak baik-baik.

terus terang saya merasa sangat sedih atas pernyataan beliau di atas mimbar tersebut.

siapakah kita manusia yang bisa menilai, menghakimi orang lain yang tidak kita kenal, sebagai baik atau tidak?

bahkan di dalam Alkitab pun banyak contoh dari Yesus sendiri bergaul dengan para pendosa: pemungut cukai dan wanita tukang selingkuh.

belajar dari pengalaman saya sebagai peneliti kesehatan dari sisi sosial, saya mengenal banyak pelacur yang menjual diri karena dipaksa keadaan.

pelacur bukanlah pekerjaan yang menyenangkan, bahkan untuk orang yang memilih pekerjaan tsb.
siapa yang mau, jika punya pilihan lain, berhubungan seks dengan orang asing dan kadang hanya demi uang 10 ribu rupiah- agar bisa bertahan hidup untuk keesokan harinya.
rasanya gak ada pelacur yang saya kenal merasa bangga dengan pekerjaan mereka dan ingin selamanya berkarir di bidang itu.

ada juga yang dianjurkan melacur oleh orangtuanya sendiri. dibesarkan oleh lingkungan yang beranggapan bahwa pelacur adalah profesi keluarga dan diturunkan.
apapun itu alasannya, bukanlah tugas saya untuk menghakimi bahwa ini benar atau salah saat bersama mereka.

tapi kalau saya berada di posisi yang sama dengan pembicara tsb,  ada hal yang ingin saya lakukan berbeda.

saya ingin mengajak semua orang, yang tidak mengerti tentang profesi ini, bahwa menjadi pelacur bukanlah pekerjaan yang mudah.
pelacur ditolak oleh masyarakat, korban dari keadaan, tanpa bisa menolong dirinya sendiri.
korban seharusnya ditolong, tapi ini malah sering di-label 'sampah' oleh orang-orang yang sebenarnya bisa menolong mereka.

bahwa bukan tugas kita di dunia ini untuk menghakimi orang lain, apalagi tanpa mengerti situasi apa yang membawa orang tersebut melacurkan diri.
dan juga semakin kita rajin ke gereja dan mendekatkan diri dengan Tuhan, maka bukankah seharusnya sifat kita semakin menyerupai Dia?

Tuhan sendiri maha kasih, memberikan matahari dan hujan yang sama bagi setiap orang.

adalah Paulo Coelho, salahsatu penulis asal brasil yang karyanya saya kagumi- dalam novelnya 11 menit mengangkat tema kehidupan pelacur.
jauh sebelum membaca karyanya, saya menyadari bahwa pelacur juga manusia, ada di tengah kita -sekeras apapun usaha kita untuk menyangkalinya.

jikalau kita tidak bisa merubah keadaan, maka yang harus dilakukan adalah merubah sikap kita terhadap keadaan tsb.
saya mengambil sikap untuk mencoba memahami, terlebih baik jika diijinkan Tuhan untuk menolong mereka.

hanya mereka yang punya kekuatan yang dimampukan untuk menolong mereka yang lebih lemah.

kembali ke soal males ke gereja. dulu, dan rasa males masih terasa sesekali sekarang.

tapi pertemuan dengan Tuhan tidak selalu harus dibatasi oleh gedung.

kadang saat menolong mereka yang membutuhkan pertolongan, saya lebih merasakan kehadiran Tuhan dibandingkan saat duduk manis di gereja.

" and to love your neighbor as yourself is more important
than all burnt offerings and sacrifices "
~ mark12.33

Thursday, October 31, 2013

.: polos, lurik, jantung :.

33 is my age.

barangkali itu #quote terkenal dari vicky untuk taun 2013.

dan untuk hari ini, quote itu bisa gw pinjam karena bertepatan dengan bertambahnya 1 tahun yang Tuhan percayakan untuk melakukan hal yang berguna dalam hidup ini.

anehnya pagi ini gw terbangun dengan mimpi yang aneh, ngeliat semacam hantu di tempat sodara sepupu. aneh karena seumur-umur gw gak pernah atau punya (dan amit-amit) kemampuan liat makhluk halus, jadi jangan sampe itu mimpi jadi kenyataan.

masih lebih banyak mimpi dalam hidup ini yang pengen gw wujudkan, tapi bukan itu salahsatunya.

tambah umur menjadi kesempatan buat gw untuk melakukan refleksi.

tadi pagi, momen refleksi itu terjadi sambil bawa booney (alias buni alias bon bon alias bobo nini) jalan-jalan keliling kompleks. ritual setiap hari entah pagi atau sore, tergantung cuaca sekitarnya.

gak ada yang spesial dengan bertambahnya umur, karena di umur yang 33 ini gw teteup aja masih jomblo (dan bahagia). juga tidak bertambah keriput, secara orang-orang masih bilang gw kaya anak remaja umur 25-an.

tapi gw berpikir dari segi yang lebih ilmiah.

polos, lurik, jantung

itu adalah pelajaran tingkat dasar di kedokteran- harusnya semua dokter tau apa artinya 3 kata itu.

mungkin juga gak cuman dokter, tapi anak smp/ sma yang menyimak pelajaran biologi di kelas.

polos, lurik, dan jantung - adalah 3 macam jenis otot yang terdapat dalam tubuh manusia.

otot polos - bersifat involuntarily. alias tidak bisa dikendalikan oleh kehendak kita sendiri. tapi berdasarkan persyarafan simpatis dan parasimpatis.
contoh kerja otot polos adalah pipis, dan buang air besar. makanya mules dan nahan pipis itu adalah tindakan yang tidak dianjurkan, karena bisa bikin ngompol.
as simple as that.

otot lurik - sebaliknya bersifat voluntarily alias bisa dikendalikan oleh kehendak kita.
contohnya adalah otot di pantat atau otot besar di lengan para atlet angkat besi.
karena keberadaan dan koordinasi yang kompak dari otot lurik inilah kita bisa mengangkat sendok dengan tangan, atau memasukkan belanjaan ke dalam tas.

otot jantung - adalah yang paling unik. karena walaupun secara bentuk lebih mirip otot lurik (berinti banyak) tapi sifatnya involuntarily, seperti otot polos. alias tidak bisa dikendalikan oleh kehendak manusia.

inilah yang selalu membuat gw takjub, sewaktu menjadi mahasiswa kedokteran dan manusia pada umumnya. bahwa tubuh kita adalah benda yang ajaib, mesin yang maha sempurna, dengan kecanggihan yang diturunkan selama ribuan generasi.

siapa yang bisa memerintahkan otot jantungnya untuk tetap berdetak, dimana saatnya memang harus berhenti?

bahkan orang dengan banyak harta seperti adjie masaid pun bisa seketika kehilangan nyawanya saat otot jantungnya mogok menjalankan tugasnya.

siapakah manusia, yang pada saat dia berada di sebuah kursi kekuasaan, memerintah orang banyak, memiliki banyak harta - bisa menguasai otot jantungnya sendiri (yang hanya sebesar kepalan tangan?)

kita ini sebenarnya bukan siapa-siapa di dunia ini.
hanya onggokan C, H, O (carbon, hidrogen, oksigen).
sekumpulan daging dan tulang.

kalo gak percaya silakan berkunjung ke kamar mayat dan melihat buktinya.

setiap manusia yang menyadari bahwa keberadaannya tidak lebih daripada nyawa yang dihembuskan oleh Tuhan (dan bisa setiap saat diambil kembali oleh yang empunya)- maka pasti dia akan lebih berhati-hati dalam menggunakan setiap waktu dalam hidupnya.

orang yang paling tidak mendapat penghormatan di pandangan gw adalah, mereka yang katanya religius dan percaya Tuhan tetapi menyia-nyiakan hidupnya dan tubuhnya.
mereka yang rajin berdoa dan menyembah, tapi merokok, makan sembarangan, gak pernah olahraga dan hasil cek up kolesterol-nya tinggi di usia 30 tahun.

kembali ke refleksi menjadi (tambah) tua.
pagi ini, saya memanjatkan doa sederhana kepada Sang Pencipta.
meminta umur yang secukupnya, agar bisa melakukan hal yang seharusnya saya lakukan dalam hidup.

dan list-nya lumayan panjang, karena ini dia hal-hal yang ingin saya lakukan :

1. membantu ibu-ibu kurang mampu bisa memanfaatkan sampah dan menjual hasilnya, sehingga mandiri secara ekonomi
2. membantu pekerja seks mendapat pekerjaan yang layak, agar tidak bergantung dari hasil menjual diri
3. ikut menjadi sukarelawan di panti / tempat penitipan binatang
4. menjadi sukarelawan dengan greenpeace
5. ikut jadi sukarelawan indonesia mengajar
6. membangun rumah 'ramah lingkungan' di pedesaan dan menciptakan 'ecowisata'
7. mengenalkan anak-anak kepada perilaku 'ramah lingkungan'
8. mengembalikan ilmu yang telah dipelajari kepada almamater
9. bikin buku yang bisa meningkatkan kesadaran orang tentang 'human trafficking'
10. membangun wirausaha dimana teman-teman dengan disabilitas bisa terlibat didalamnya
dst

i'm a dreamer.
dan mudah-mudahan Tuhan bisa memerintahkan otot jantung yang gw punya untuk terus berfungsi sampe semua yang diamanahkan terlaksana.

kamis (bukan kliwon), 31 oktober 1980.



.: referensi jenis otot dari wikipedia

Sunday, October 27, 2013

.: dreams and future :.

Beberapa minggu sebelum gw berangkat ke Prancis untuk pacaran, Iki ngajakin ketemuan di Jakarta.

Iki nih temen gw semasa waktu jadi dokter muda, karena nasib mempertemukan kita di dalam 1 kelompok ko-ass di tahun pertama.
Pas pindah ke tahun kedua, ternyata banyak anak-anak di kelompok yang gak lulus ujian 1 atau lebih bagian. Cuman tiga orang waktu itu yang berhasil lulus tanpa harus ngulang ujian bagian.
Salah dua-nya adalah Iki dan gw.

Karena demikian lah, makanya tahun kedua jadinya gw satu kelompok lagi sama Iki.

Bikin satu kelompok terus dalam waktu 2 tahun (dan sering jaga bareng) bikin kita tau sifat masing-masing. Gw menghindari memakai kata 'dekat' karena hubungan kita lebih seringnya dia 'menghina-hina' gw walaupun gw tau anaknya baek.

Hinaan yang dia berikan enggak eksklusif untuk gw seorang, tapi merata ke semua anggota di kelompok. Jadi gak usah terlalu diambil pusing.

Anyway, salahsatu hinaan yang dia kasi ke gw waktu itu adalah 'Cina perahu'.

Kenapa dia panggil gw 'Cina perahu' karena menurut dia orang cina itu biasanya kaya dan mentereng.
Sedangkan keadaan gw waktu itu masih susah secara ekonomi, jadi gw sering nebeng orang (demi menghemat ongkos dan energi). Gw juga suka menghemat pengeluaran dengan jarang beli minum (akhirnya kalo ada yang beli teh botol, gw minta aja nyeruput ke orang itu... hehe).
Salahsatu yang paling sering gw mintain minum adalah Iki tentunya, karena kita sering kabur bareng ke kantin.

Dan sampe sekarang dia suka mengingat gw akan hal itu, 'tukang minta teh botol' ... hahahaha...

Setelah belakangan, dia suka panggil gw 'Cica' alias cina cantik.
Soalnya semakin ke belakang dia tau bahwa dibalik keadaan gw yang susah ekonomi dan pelit (waktu itu) ternyata ada sifat setia kawan, kerja keras, gak males, jujur, suka belain temen.

Ohya, jaman dulu padahal gw gak secantik sekarang tentunya.
Boro-boro punya waktu untuk masker, perawatan tubuh, rutin pake krem muka dst. Karena kalau ada waktu nyantai pasti gw pake tidur !

Yah tidur emang aktivitas berharga masa ko-ass, terlebih kalo punya jadwal jaga padat.

Kembali ke pertemuan gw di Jakarta dengan Iki, berhubung dia baru nyampe di Gambir- jadi gw suruh dia dateng aja ke apartemen skalian ngajak makan di warung deket situ.
Warungnya emang enak-enak menunya dan pas sebelah apartemen, jadi bisa skalian sebelom dia balik ke kosnya di deket RS Harapan Kita.

Iki udah nikah beberapa taun yang lalu (gw & temen-temen dateng ke nikahannya yang jor-joran itu) dan sekarang udah punya bocah cowo yang unyu-unyu.
Dia ngasi liat foto-foto anaknya dari hp. Trus cerita banyak kalo kehidupan per-bapak-an tuh amazing banget.

Dari dulu Iki emang punya pacar terus, dan ganti-ganti melulu.
Bikin dia merasa kegantengan juga, karena pacar2nya (dan sekarang istrinya) biasanya emang cantik-cantik.

Sedang gw, dari dulu jomblo. Karena gw picky juga males pacaran, buang-buang waktu aja (dulu...)

Giliran gw cerita, gw bilang kalo sekarang punya pacar cowo Prancis (saat dia ngunjungin gw di Jkt) dan mau berangkat untuk ketemu temen + keluarganya.

Dia langsung bilang, " Keren euy, elu sekarang bisa punya pacar cowo Prancis ternyata !"

(Padahal menurut gw sih gak keren, lah kenalannya aja di Bromo. Bukan waktu gw studi di Eropa malah)

Berhubung Iki lagi sekolah dan gw yang udah dapet gaji (walaupun mertuanya Iki tajir banget) jadinya gw yang bayarin semua dinner kita. Lagian murah ini, kantin langganan juga.

Iki langsung laporan gitu sama istrinya, " Sekarang dia udah bisa beli minum sendiri, gak minta teh botol lagi. Ini juga makan dibayarin dia! "

Kurang asemmmm....

Trus kita cerita-cerita, tentang keinginan dan harapan jaman masi culun pas ko-as.
(Ya kalo jaga bareng lagi gak ada pasien kan jadi sering cerita-cerita gak jelas).

Iki bilang kalo sepertinya gw udah berhasil mewujudkan apa yang gw pengen, karena dulu kan gw pengennya traveling setelah lulus dan bisa cari duit.

Bahkan gw sendiri gak inget pernah ngomong gitu ke dia !

Indeed, dari jaman dulu gw emang gak terlalu tertarik dengan menikah, berkeluarga dan punya anak cepet (di usia muda).
Simply because I love traveling so much.

Bahkan gw berpikir, nanti kalo dapet partner yang sama-sama suka traveling dan kita menikah, anak-anak juga mau diajak traveling sedini mungkin.

Dulu sempat gw punya pendapat, kalau traveling yang gw inginkan adalah setelah punya duit banyak.
Ternyata traveling semakin murah dan mudah akhir-akhir ini, jadi ternyata pendapat itu salah.

Waktu gw traveling pertama kali ke luar negri di tahun 2009 pun, duit di rekening masih pas-pasan.
But I was so eager to explore another side of this continent... dan pulang dengan hampir semua dana terkuras di tabungan gw. What a sweet life : )

So far, 114 cities and 24 countries (yang kehitung) and hopefully it goes on and on..






Ketemu teman lama emang bikin kita jadi mengingat mimpi-mimpi yang pernah kita ucapkan dulu.

And I'm glad I made most of it these days ...

Thursday, October 24, 2013

.: Indonesia yang aneh :.

Orang-orang Indonesia emang suka aneh, kalo gak bisa dibilang gada kerjaan.

Baru-baru ini orang nomor satu di DKI Jakarta bikin kebijakan bahwa topeng monyet harus dihapuskan di provinsi tsb mulai tahun 2014.

Akibatnya, untungnya berdampak baik kepada monyet-monyet yang selama ini ditangkap liar, disiksa supaya bisa berjalan tegak, sebelum dipekerjakan tanpa upah tetap oleh manusia pemiliknya.
Untuk dokumentasi lebih lengkapnya bisa dilihat langsung di situs JAAN
http://jakartaanimalaid.com/blog/?p=1551

Sebagai manusia dan sesama makhluk ciptaan Tuhan, tentunya saya pribadi mengapresiasi secara positif gebrakan yang dilakukan oleh Jokowi. Terlepas dari apakah tindakan yang beliau ambil didasarkan atas dorongan berbagai kelompok pecinta binatang (yang juga banyak di-inisiasi oleh orang bule).

Eksploitasi terhadap binatang, apalagi primata cerdas yang mirip manusia seperti monyet macaque emang memuakkan. Dan eksploitasi tersebut bisa disaksikan bebas di ruang publik di negara yang bernama Indonesia.

Memalukan, buat saya, kalau ditanya oleh teman bule saat berkunjung ke Indonesia.

Buat mereka hal itu seperti pameran kekejaman yang diekspos terang-terangan.
Dan sayangnya hal itu seperti bisa diterima di masyarakat kita, bahkan seperti mendidik anak-anak kita yang masih kecil, bahwa memperlakukan dan menyiksa binatang seperti itu adalah okay.

Indonesia memang negara yang indah, dan kita dikaruniai berbagai macam binatang serta tumbuhan yang hanya bisa hidup di negara tropis.
Sayangnya, kita belum bisa menghargai dan memelihara kekayaan yang kita punya.

Bukannya dijaga tapi malah ditangkap (secara liar), diperjual belikan, lalu dieksploitasi demi keuntungan yang katanya berkisar 40-80 ribu per hari.

Ini miris sekali.

Contoh, orangutan endemik asal pulau Borneo, terdapat di dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia.

Tapi bisa dibilang bahwa orangutan yang tinggal di negara bagian Malaysia mendapat perlakuan lebih baik daripada orangutan yang diam di Kalimantan bagian Indonesia.

Pemerintah Malaysia yang lebih pintar melindungi aset mereka bisa membuat sanctuary khusus untuk orangutan di wilayah Serawak (yang sebenernya hanya sebagian kecil dari besar wilayah keseluruhan pulau Borneo). Sanctuary ini mendatangnya pemasukan banyak bagi turis asing yang ingin melihat orangutan di alam.

Ingat, orangutan adalam endemik hanya di dua negara. Indonesia dan Malaysia (bagian kecil dari Borneo itu).

Tapi sedihnya, teman-teman bule yang saya kenal malah lebih mengenal Indonesia sebagai negara yang membunuh orangutan demi lahan kelapa sawit.
Ini sangat menyedihkan dan melukai hati saya sebagai anak bangsa, tapi memang itulah kenyataannya.

Kembali ke kebijakan topeng monyet di Jakarta.

Ada banyak reaksi pro-kontra akibat kebijakan Jokowi tsb.

Yang kontra, bilang kalau dari sekian banyak persoalan yang menjadi pe-er ibukota, kenapa Jokowi malah ngurusin binatang.
Persoalan anak jalanan, contohnya, lebih urgen untuk ditangani.

Inilah anehnya orang kita, pemimpin yang gak ngapa-ngapain kena kritik.
Banyak ngapa-ngapain dikritik juga.

Lebih aneh lagi, tapi nyata, adalah pemimpin yang berasal dari partai dengan nuansa agama.
Sepertinya apapun yang dilakukan, karena berasal dari partai tsb, bisa mendapat pembenaran.
Ini juga menyedihkan, karena Tuhan dipakai pembelaan untuk kelakuannya yang jelas-jelas salah.

Sebagai contoh yang ekstrem, kolega saya (seorang dokter juga) adalah partisipan dari partai bernuansa agama tsb. Dulu waktu Foke bertanding dengan Jokowi untuk posisi no.1 di Jakarta, status di wall Fb-nya penuh dengan black campaign. Menjelek-jelekkan Jokowi yang ndeso dan menyanjung Foke yang incumbent. Dengan membawa-bawa nuansa agama juga.

Setelah Jokowi terpilih, masih menjelek-jelekkan juga. Berkilah bahwa ada black campaign yang dilakukan oleh pendukung Jokowi.
Rasanya ini tipikal orang Indonesia, fanatik sampe mati.
Mau bener atau salah, yang penting partai harus menang.

Dengan catatan, bahwa kolega saya itu seorang dokter, yang dianggap golongan terdidik, tapi mempunyai pola pikir sangat sempit- tentunya itu fakta yang menyedihkan buat saya.
Sedih karena berpikir, bahwa lebih mudah lagi bagi mereka yang kurang terdidik untuk 'dibodohi' oleh politikus berkedok pemimpin atas nama partai bernuansa agama.

Selain itu- alasan kenapa Jokowi tidak menyelesaikan persoalan anak jalanan- menurut saya bukan persoalan Jakarta semata.

Saya bukan membela Jokowi, tapi lebih ingin menyalahkan pemerintah pusat.

Permasalahan kenapa banyak orang pergi ke kota adalah, karena pembangunan di desa sangat tertinggal.
Petani kurang mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah.
Makanya mereka pergi ke kota-kota besar untuk jadi pengemis, gelandangan, anak jalanan.

Ini persoalan Kementrian Pendidikan dan BKKBN juga, yang gagal menekankan pentingnya pendidikan dasar atau sekolah kejuruan- dimana orang bisa mandiri, dan persoalan banyaknya anak sehingga tidak semuanya bisa mendapat perhatian atau pendidikan cukup.

Masalah klasik ini sudah pernah dikemukakan oleh Ibu Kartini pada awal abad 19, dimana saat itu tanah Jawa masih dikuasai oleh Nederlands atau bangsa Belanda.

Kalau masalah ini masih jadi persoalan setelah Indonesia 67 tahun merdeka, maka sangat ironis jadinya.
Ternyata pemimpin dari bangsa sendiri pun tidak bisa membawa Indonesia ke arah kemakmuran.

Lebih ironis lagi, kemakmuran sebenernya terjadi di negeri ini.
Tapi hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang- dinasti politik Banten sebagai contohnya.

Kenapa ada orang yang perlu 11 mobil mewah?
Apakah perlu punya mobil Lamborghini di Jakarta, dimana jalannya lebih sering macet sehingga maksimal kendaraan hanya bisa dipacu 50-70 km per jam?

Kenapa juga orang kita sering meng-apresiasi orang yang punya barang mahal seperti mobil mewah?
Apakah nilai seperti kejujuran, atau hidup sederhana sudah tidak dihargai lagi oleh orang jaman sekarang?

Waktu kecil saya sering diajarkan oleh kakek, nenek dan orang tua saya seperti ini:
" Yang benar harus diikuti, walaupun kelihatannya tidak ada orang yang mengambil jalan itu. Sebaliknya yang salah, harus dihindari walaupun semua orang sepertinya mengikuti jalan tsb.
Masa kamu mau nyemplung ke sumur kalau semua orang nyemplung sumur ? "

Ini analogi yang sederhana bagi anak kecil (seperti saya dulu) tapi sekarang saya mengetahui apa maksud dari mereka memberi nasehat itu.

Tapi sepertinya pesan seperti ini sudah jarang disampaikan lagi oleh orangtua jaman sekarang.

Dalam bentuk sederhana ada banyak pelanggaran di sekitar kita; buktinya anak SD mengemudikan motor (atau mobil! dan nabrak orang seperti AQJ), bahkan orang tua mereka mengemudikan mobil di jalur busway, dan motor naek trotoar.
Dalam bentuk ekstrem, adalah kasus pembunuhan oleh pejabat (yang nikah siri), korupsi besar-besaran dan terstruktur seperti dinasti politik Banten.

Apakah karena korupsi dilakukan berjamaah, termasuk oleh petinggi MK, maka bisa mendapat pembenaran?

Baiklah. Topik pembicaraan ini memang sengaja dibuat melebar. Mulai dari penyiksaan binatang yang gak bisa diterima, hingga ke korupsi berjamaah.

Tapi pada intinya satu, bangsa Indonesia perlu kembali belajar tentang nilai-nilai dasar.

Makanya gak heran politisi seperti Jokowi, Ahok, Dahlan Iskan mendapat hati di tempat rakyat. Karena sesungguhnya di kedalaman hati kita, ada kerinduan supaya profil 'pembela kebenaran' datang dan menyelamatkan Indonesia yang carut marut dengan segala permasalahannya.
Sebaliknya banyak politisi berduit, dengan segala sepak terjangnya untuk 'membeli' hati rakyat, tapi malah dibenci karena melambangkan ketidakjujuran (seperti ARB dari partai G).

Andai saja lebih banyak orang kita yang traveling melihat dunia, atau sedikitnya membuka mata hati dan rendah hati untuk belajar.

Belajar kejujuran dan kerja keras pada orang Jepang. Yang walaupun dibom hancur-hancuran saat tahun 1945, tapi sekarang telah menjadi salahsatu kekuatan besar di Asia.

Atau belajar nilai taat pada aturan ke Singapura. Negara kecil tetangga ini tadinya sangat miskin dan tidak punya sumber daya alam saat 'dipaksa' merdeka pada tahun 1965.
Tapi sekarang mereka telah belajar 'memanfaatkan' apa yang mereka punya selain sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia yang terdidik.

Kita adalah bangsa yang besar, kaya dan dulu disegani di mata dunia.
Penjajah kita Belanda mengetahui hal ini, makanya mereka menggunakan politik mengadu domba (devide et impera) atau memecah belah.

Kata 'persatuan' adalah sesuatu yang ditakuti oleh jumlah penjajah Belanda yang jauh lebih sedikit dibanding bangsa pribumi.

'Persatuan' mengakibatkan bangsa pribumi mampu membela hak mereka untuk kemerdekaan.

Setelah kemerdekaan di tangan kita, kata 'persatuan' itu juga ditakuti oleh pemimpin Orde Lama.
Makanya golongan minoritas tertentu selalu dipisahkan, dianggap bagian lain dari bangsa ini- walaupun puluhan tahun sudah tinggal di tanah air.

Kini, 'persatuan' adalah sesuatu yang hampir musnah didengar.
Apalagi dengan adanya partai berwarna-warni tanpa visi kenegaraan yang jelas.


Tulisan ini bakal berakhir, mungkin tanpa kesimpulan.
Hanya sebuah curhatan hati atas berbagai permasalahan bangsa yang menyesakkan.

Mungkin di masa depan, saya berpikir untuk tinggal di luar negri- agar lebih bisa menikmati dari kejauhan. Mungkin saja bisa, yang pasti Indonesia tidak pernah hilang dari pemikiran anak-anak bangsanya.

Tuesday, October 08, 2013

.:. pengarang yang buruk .:.

Pengarang yang buruk

Kalau ada dua tipe penulis/pengarang, maka saya termasuk penulis/pengarang yang buruk.

Pengarang yang baik menurut saya, adalah seseorang yang bisa menulis sesuatu dengan indah. Misalnya menggambarkan suatu peristiwa atau tempat jadi semirip mungkin dengan pengalamannya. Orang-orang yang membaca jadi merasa berada di tempat yang sama, atau merasakan pengalaman yang dialaminya.
Pengarang yang baik juga bisa membangkitkan rasa.
Iya paling penting itu kayanya.
Membangkitkan rasa dalam diri manusia, entah itu positif seperti kegembiraan dan jatuh cinta atau emosi lainnya seperti kesedihan atau perasaan takut, lewat tulisannya.

Bisa dibilang saya pengarang yang buruk, soalnya apa yang saya tulisan memang bukan ditujukan untuk penulis. Tapi untuk diri sendiri.
Ya saya menulis karena ingin.
Itu sebabnya banyak banget tulisan yang gak selesai, karena memang dibuat untuk mencurahkan hati aja.
Tanpa tujuan, tanpa mesti ada kesimpulan.

Dengan harapan para pembaca gak akan keberatan.
Karena toh tidak ada yang membaca juga …. hahaha…

Tapi ada 1 tipe lagi yang paling luar biasa.
Yaitu pengarang yang bisa membangkitkan jiwa pengarang dalam dalam diri orang lain (terutama pengarang pemalas seperti saya : )

Namanya adalah Paulo Coelho.

Entah kenapa, setiap baca tulisan dia, rasanya ada suatu rasa yang berteriak dalam diri : untuk dicurahkan dalam bentuk tulisan.
Walaupun gak ada yang penting untuk disampaikan… tapi ya, dia berhasil memaksa rupanya.

So, inilah sebuah tulisan pada suatu malam Selasa yang indah.


:.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.:

 

Hidup itu emang aneh.
Aneh karena, seperti kata nenek (atau orang yang lebih tua bilang) kadang kita ada di atas, kadang kita ada di bawah.

Aneh juga, karena kadang kita berusaha mengejar sesuatu tapi gak berhasil dapet pada akhirnya.
Eh saat kita cuman duduk diem berdoa taunya ada yang nawarin kerjaan.

Hari ini saya mulai dengan bersih-bersih kamar dan rumah.
Terkumpullah beberapa barang yang bisa diberikan ke tukang pemulung, salah satunya tas selempang Zara yang udah jarang dipakai.
Ya sebetulnya agak berat untuk melepas tas Zara ini, walaupun bentuk fisiknya udah gak menarik karena kulitnya terkelupas sana sini (dan umurnya tua) tapi benda ini punya banyak nilai historis. Karena dibeli di Genova, Italia- dimana dipakai pertama kali saat dating sama cowo Italia pujaan hati (saat itu).

Anyway, setelah dipikir ulang, mungkin udah saat melepas tas itu (dan juga kenangan yang menyertainya).

Keberuntungan itu didapat oleh tukang loak yang lewat jam 10an.

Tukang loak sebenernya ada banyak yang lewat depan rumah.
Shift pertama bisa lewat sebelum jam 7 pagi, lalu jam 8, kemudian 9.30, dan sangat jarang diatas jam 10. Biasanya malah tukang sampah yang seringnya lewat kalau udah siang.

Ajaibnya dan untungnya, si tukang loak ini lewat pas saat saya udah selesai beres-beres.
Maka berpindahtangan lah Zara di Genova ke tangan mang tukang loak.

Ini mengingatkan saya akan kesempatan yang banyak lewat depan mata dan kejelian untuk menangkap peluang tsb.

Sebulan setengah yang lalu, yang rasanya udah lama banget, karena dalam 45 hari aja saya udah melewati batas 5 negara - temen baik saya di HQ menawarkan kesempatan untuk bantu penelitian di bidang kesehatan reproduksi.
Topik yang kebetulan sangat menarik dan tentu aja saya bersedia untuk mencoba.
CV pun dikirim dan wawancara lewat Skype diadakan - antara tim di HQ Geneva dan dari sebuah rumah di Prancis Selatan.

Gak berapa lama, mereka bilang kalau tertarik untuk merekrut saya buat short term.

Kontrak pun ditandatangan beberapa hari setelah saya sampai di Indonesia pada pertengahan bulan September, sesuai dengan waktu yang saya minta.

Kehidupan saya saat ini bisa dibilang sangat aneh dan sedikit abnormal.
Tapi dalam artian yang bagus, tentunya.

Seberapa banyak orang bisa liburan ke Eropa dalam waktu 1 bulan setengah? Pulang liburan malah dapet kerjaan pula.
Seberapa banyak orang yang bisa kerja dari rumah, dengan waktu yang fleksibel, tapi dengan bayaran yang sama (bahkan lebih) kaya kerja full time kantoran?

Seperti mimpi.
Itu kadang yang saya rasakan.

Tahun ini begitu banyak dinamika dan mobilitas, membawa gak sedikit perubahan ke dalam hidup juga.

Januari di Kamboja dan Malaysia, Februari pindah ke Jakarta, Juli terbang ke Barcelona, Agustus di Prancis selatan, September di Yunani, transit Istanbul, dan acara di Bali, dan Oktober akhirnya kembali ke Bandung.

Semua tempat yang dikunjungi itu mengingatkan saya akan orang-orang yang ditemui dan menyisakan kenangan bersamanya, manis maupun pahit. 

Malam ini, jikalau saya bisa menyimpan semuanya dalam dua kotak- maka kotak yang pahit akan saya buang ke tukang loak.
Segala sesuatu yang sudah tidak berguna, atau hanya menambah sesak ruangan memang seharusnya dipindahkan ke tempat lain.

Kotak yang manis, tentunya akan saya simpan.
Supaya suatu saat kalau perlu, bisa dibuka dan mengenang bahwa pernah ada sesuatu yang baik terjadi dalam kehidupan saya.







Bonne nuit et au revoir.

Friday, September 13, 2013

kontroversi hati

is it really difficult just for being myself ?

so far i thought myself as seseorang yang gampang adaptasi dan mudah bergaul sama orang laen.
tuh kan mulai deh bahasa gw campur-campur ala vickynisasi kontroversi. . . .

i know most of times i am an easy person to be with.
but today, i felt really difficult to be with myself.

apakah itu karena orang-orang sekitar gw yang mencetuskan aura negatif?
sehingga perasaan gw juga jadi ga enak banget.

or my very bad mood that suddenly came out?

although i could say usually i don't let my feelings overcome my thoughts

tapi hari ini gw kesel, banget, to the max.
dan juga bingung karena gak bisa melampiaskan apa yang ada di pikiran atau hati gw.

girl. . . why are you sometimes so complicated and hard to understand ?

Sunday, August 04, 2013

autre ch

c'est fini

ternyata gw cuman tahan seminggu lebih sama cowo yang satu ini.
mungkin salah gw karena gak bisa mengikuti ke-frenchies-an nya.
rasanya selalu aja gw gak sempurna, karena gak mau minum wine, makan keju, gak suka sosis/ daging etc.
mungkin jg salah dia, karena selfish. sukanya party, gw disuru ikut apa maunya dia tapi gak pernah peduli apakah gw pengen apa engga.
dia juga gak peduli apakah gw cape, yang penting bisa party sama temen2nya.

jadi cukup sampe disini aja.

ohya, belum lagi dia masi suka chating2nya sama ex gf nya dan bilang i miss you.
how was it?
how stupid i am for staying here, for nothing?

minggu depan gw bakal cabut ke barcelona, karena gak tahan lagi dengan dia dan sgala kelakuannya.

its really a pity karena ortunya baek banged sama gw.
dan gw juga jatuh cinta sama les chevaux.
beberapa temennya juga baek dan udah suka sama gw.
tapi gimana, kan gw pacaran sama dia. bukan sama temen atau ortunya.

gw cuman merasa, betapa bodohnya gw uda dateng kesini. ngabisin duit gw sekian euro untuk tiket pesawat. for nothing.

but at least gw dapet sebuah pelajaran yang berharga.

ya kegagalan itu kan sebuah pelajaran juga toh.

itu semua yang ada di pikiran gw. pada saat itu kamar udah di-booking di Bcn. juga barang-barang gw packing. i was ready to go and leave him.

but then dia balik dari kerjaannya dan mulai nanya ada apa. langsung deh gw nangis dan bilang kalo dia gak peduli sama gw, egois, setelah apa yang udah gw korbankan demi dia.
mungkin gw adalah salahsatu cewe yang gak tahan dalam serious relationship in a long term.

siapapun manusia itu, entah cewe atau cowo, rasanya gak mau diperlakukan seperti orang yang gak penting.

apalagi gw yang udah terbiasa mandiri, bikin keputusan apa-apa sendiri.
tiba-tiba mesti kehilangan pekerjaan, kehidupan nyaman di Indonesia.
belum lagi harga diri dan segala sesuatu yang biasanya bisa gw putuskan sendiri.

i hate this condition.
and being with someone who doesn't make things easier for me, is just unbearable sometimes.

lalu dia bilang, elu harus ngomong kalo merasakan sesuatu yang gak beres.
dan jangan menyimpan semuanya sendirian.
juga jangan menimpakan kesalahan hanya pada diri sendiri.

karena elu bisa minta, kalo gw mesti lebih peduli pada perasaan misalnya.
itu bisa didiskusikan.

see i have learned my lesson now.

i will take this summer as my time for vacation and that's all.


Saturday, May 18, 2013

strange thing called relationship (or love)

walaupun melankolis atau galau bukan nama tengah gw, tapi sebagai cewe tentunya wajar kalo gw punya perasaan tertentu. apalagi kalo menyangkut cowo.

sebagai preliminary information, dari dulu sebenernya gw gak hobi pacaran.
dimulai dari jaman sma, boleh punya banyak kecengan (ataupun banyak yang ngeceng) tapi gw males pacaran.

soalnya cuman buang-buang energi, waktu, pikiran (menurut gw) yang semestinya bisa dipakai untuk mengejar cita-cita dan segala harapan pada masa muda.

setelah kuliah kedokteran, apalagi tambah gak ada waktu untuk pacaran. lagian badan, mental dan pikiran udah abis untuk urusan akademis. jadi baru punya pacar pertama itu setelah lulus kuliah. itupun long distance jadi gak ketemu setiap saat.

setelah sering ketemu, gw baru nyadar kalo sebagai cewe gw udah terlalu lama hidup sendiri sampe lebih nyaman kalo tanpa cowo. dan kalo ada cowo pun, diperlukan banyak kompromi supaya gw gak selalu marah kalo misalnya mereka mengeluarkan sifat aslinya e.g. jorok, tidak berperasaan (logical thinking), dan cuek kalo udah menekuni hobi.

yang bikin gw takut jadinya, gw pengen suatu saat nikah dan punya anak. tapi kalo gw gak tahan sama perilaku cowo ini gak mungkin juga gw tinggal sama gay kan?

kadang juga, gw merasa kenapa cowo yang mau sama gw selalu membuat lebih banyak pengorbanan buat gw dari pada sebaliknya.
maybe it's the little thing called love.

i just want a relationship, and not being capable to measure whether i stil have that little thing.


but strangely i did enjoy times i have spent with him. . .

Friday, March 29, 2013

Livin' Jakarta (to nasionalisme)

ini salahsatu weekend dimana gw gak balik ke Bandung.

aneh juga, pas awal-awal memang gw berasa keberatan untuk pindah ke Jakarta demi kerjaan.
walaupun sebelumnya gw sering bolak balik ke kota metropolitan ini, tapi pindah kerjaan sifatnya lebih permanen. jadi gw merasa seluruh kehidupan juga akan berpindah ke kota ini.

ternyata, beberapa bulan kemudian gw merasa ini bukan keputusan yang terlalu jelek juga.
apartement tempat gw tinggal sekarang, not so bad at all. walaupun gak terlalu besar, tapi cukup nyaman dan letaknya di lantai 11- dimana tiap sore bisa liat pemandangan sunset.
lokasinya in walking distance sama kantor, supaya gak stress menempuh perjalanan selama weekdays.

daaannnn yang paling penting: ada kolam renang plus tempat nge-gym.
itu penting buat gw, supaya gak bosen kalo lagi pengen olahraga tinggal ngacir aja ke lantai 2.

faktor laen yang mendukung kebetahan gw adalah, kehadiran teman-teman.

iya waktu di surabaya yang sempet bikin gw jenuh, salahsatunya adalah kurangnya temen untuk curhat. apalagi waktu itu kerjaan gw suka bikin stres, tempat kos juga bikin stres (bener kata orangtua, punya anak abege emang bikin stres).

sedang di Jakarta, kebetulan ada temen deket gw yang emang udah kerja duluan disini.
karena gw emang deket sama dia sejak jaman dahulu kala, jadi kalo ada bisnis trip singkat pun biasanya disempetin ketemuan.
sekarang apalagi, gw bisa ngintil-ngintil dia kalo nyari temen jalan.
walaupun secara lama waktu tinggal, pastinya dia udah punya banyak temen-temen baru disini.

selaen dia ada banyak juga temen jalan (itu kalo pas wiken gw gak balik ke Bdg)- temen yang dulu pernah ngetrip bareng, temen bekas kantor yang lama, temennya temen di Bdg dllst.
pokonya wiken di Jkt dan wiken di Bdg mungkin ampir sama sibuknya.

sekarang pun gw stay di Jkt for the weekend, karena besok ada acara kantor.
which is a pity karena sebenernya kalo engga it's gonna be a long weekend in Bdg.
tapi dipikir-pikir ya gapapa juga, soalnya Bdg tuh sekarang jadi tempat tujuan wisata- so 99% bakal macet selama musim libur. akibatnya para penduduk Bdg sendiri gak menikmati masa berlibur gara-gara kotanya di-invasi oleh para pendatang.
pokoknya gw jadi sebel stres dan marah-marah kalo lagi wiken keluar untuk jalan dan banyak plat dari luar kota bikin macet (dan nyampah!) di Bdg.

anyway, Jakarta juga menyimpan daya tariknya sendiri.
walaupun Bdg tentunya buat gw merupakan kota kelahiran dan tempat tinggal terlama, tapi lama kelamaan gw bisa menerima kalau toh Jkt memang mempunyai pesona sehingga menarik pendatang.
contohnya, eheeemmmmm mal-mal yang dibangun: ini gak kalah mewah dan menawan seperti mal di singapur atau kualalumpur (eh baru sadar kalo kedua kota ini diikuti dengan 'pur'. untung jakarta engga jadi jakapur juga. engga keren deh pastinya).

daya tarik lainnya disamping pusat perbelanjaan adalah sistem transport busway.
walaupun udah dari sejak tahun 2007 sistem transportasi massal ini diluncurkan, masih aja gw terkagum-kagum dan sedikit bangga. seengga-engganya kita masih punya ginian, biarpun belum ada MRT kaya di singapur atau Skytrain seperti di Bangkok.

gak kebayang kan kalo Jakarta samasekali gak punya transportasi massal macetnya bakal kaya apa.
udah ada busway pun masih macet. dan nunggu busway itu bisa luarbiasa lama sampe bikin pegel kaki+ putus asa.
karena itulah kalo udah menyerah gw tetep pake taksi.

tapi sejujurnya, kalo ada pilihan pake busway atau metromini biasanya gw selalu pilih busway.
walaupun jaraknya deket dan bisa aja pake metromini/ angkot.
ini berhubungan dengan prinsip gw berkontribusi dan mendukung program transportasi massal yang dikelola oleh pemerintah versus swasta.

sama seperti kota metro (atau bahkan mega) politan laennya di seluruh dunia, Jakarta juga punya permasalahan kronis e.g. kepadatan penduduk yang irrasional, kurang air bersih, melebarnya kesenjangan yang kaya dengan yang miskin.

hal terakhir adalah yang menurut gw sangat ironis.
ini mengingatkan gw akan sebuah pertanyaan dari seorang temen yang pernah gw undang untuk maen ke Indonesia.
dia jawab pertanyaan gw dengan pertanyaan; 'apakah disana orang masih buang air di tanah atau udah pake toilet?'

awalnya gw sempet kesel karena dia pikir Indonesia macam negara miskin di Afrika bagian selatan kali yah. lalu gw jelaskan kalo di ibukota Jakarta, dia bisa cari brand terkenal merk apa aja pasti ada.
tapi pertanyaan dia sebenernya relevan sekali.

baru-baru ini WHO merilis data terbaru bahwa masih sekitar 80 juta penduduk Indonesia tidak punya jamban pribadi.
ini emang perkiraan kasar, dan entah penilaiannya berdasarkan apa.
tapi gak usah melihat jauh-jauh ke nusa tenggara timur atau papua sono.
balik lagi ke Jakarta, yang merupakan kota terkaya (katanya) toh masih banyak orang tidak punya jamban untuk sarana buang air.

beberapa minggu yang lalu gw janjian sama temen baik untuk makan sore di sebuah mall di Jakarta selatan. disitu dijual merk-merk kelas internasional e.g. sepasang sepatu harga belasan juta atau sebuah tas harga 20 juta dst.
sorenya gw balik ke apartemen dan melihat keluar dari lantai 11, ke arah perkampungan kumuh- dimana pemiliknya mungkin berpenghasilan 10,000 rupiah per hari.

lebarnya kesenjangan antara si kaya dan miskin ini yang bikin atau berpotensi untuk jadi konflik sosial juga.
dimana saat para buruh berjuang minta kenaikan upah minimum regional agar bisa hidup layak, ada si kaya yang mengeluarkan 17 juta rupiah untuk sebuah tas.

ketidakadilan yang kasat mata seperti ini kadang bikin hati gw menjerit dan menangis.
sebagai anak bangsa, gw merasa ini seharusnya tidak boleh terjadi di sebuah negara dengan asas Pancasila yang salahsatunya mengatakan: 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.'

terus terang, saat ini, saat menuliskan tulisan ini pun, gw menangis dengan air mata beneran.
entah karena merasa melankolis karena jiwa romantisme gw yang terusik saat salahsatu sila dalam Pancasila jelas-jelas dilanggar dalam prakteknya, atau entah karena merasa- walaupun gw terlahir disini dengan 100% darah Indonesia- tapi secara jiwa merasa sangat merasa terasing juga.

di Jakarta, adalah tempat untuk mencari contoh paling buruk dari pelanggaran Pancasila, ataupun dasar-dasar negara.

sekedar mengingatkan, buat yang lupa seperti apa bunyinya butir-butir dalam Pancasila,
silahkan menyontek dari link di bawah ini (butir-butir mengalami revisi pada tahun 2003, hayo pada tau gak????)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Wednesday, March 27, 2013

orang - orang kantor

kalo liat judulnya, emang tulisan ini dibuat karena terinspirasi dengan orang - orang di kantor yang baru.

mungkin ini menggambarkan karakteristik orang dari kantor organisasi internasional, atau karakteristik orang pada umumnya di seluruh dunia (?) entahlah. pokonya karena sifat manusia yang unik, aneh, tapi nyata, gw jadi terdorong untuk membuat tulisan sbb.

catatan. walaupun blog ini gak pernah gw publish, tapi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan- jadi nama aslinya akan keep in confidential ya.


#1. supervisor
supervisor gw kali ini expat asal asia timur. orangnya dari awal pas wawancara sepertinya udah ngerasa cocok sama gw.
dalam artian, dia orangnya suka bicara dan gw (belajar untuk) mendengar.
yang dimaksud dengan wawancara sebelum gw official gabung, lebih tepatnya seperti ini:
1) dia menanyakan pertanyaan e.g. 'apa pengalaman kamu di bidang ini?'
2) gw menjawab dengan beberapa kalimat, lalu
3) dia curhat panjang lebar tentang permasalahan ini itu dan seluruh sistem kesehatan/ birokrasi di indonesia atau seluruh dunia.

eniwei, toh akhirnya setelah proses 'wawancara' tersebut akhirnya gw dipekerjakan juga.

gak berapa lama, gw semakin mengenal kepribadian sang supervisor. yaitu, salahsatunya - suka emosi.
baru aja per hari ini orang-orang pada ngomongin kalo supervisor gw sering banget mengeluarkan pertanyaan seperti; 'rasanya gw pengen nonjok muka orang itu'.

sebenernya kita tau, dia gak akan pernah nonjok muka orang. terutama karena alasan politis dan etis. dia kan perwakilan untuk organisasi internasional, yang bergerak di bidang kesehatan (nah loh).
tapi kalo lagi gontok-gontokan dalam rapat, kadang diskusinya sampe jadi panas banget dan dalam pikirannya pasti dia udah nonjokin muka orang.

owya, supervisor gw ini padahal orangnya kecil. baru operasi jantung pula. umurnya mungkin lebih muda sedikit dari papah gw.
mudah-mudahan aja dia gak kena serangan jantung pas lagi kesel-keselnya meeting.


#2. sekretaris

ini orang kedua yang gw kenal di kantor. dan sudah diperkenalkan sejak awal sama si supervisor sebagai 'tangan kanan' (jadi supervisor gw cuman punya tangan kirinya aja yang nempel : )
fungsi sekretaris ini tapi ajaib banget dan super multitasking.
mulai dari organizer, motivator, provokator, mamihnya anak-anak etc.

waktu pertama kali gw kenal sang sekretaris, tampangnya menipu banget.
soalnya keliatannya jaim dan berwibawa gitu. . .
later on, ternyata kelakuannya bisa beda banget (terutama depan supervisor dan pas lagi ngerumpi sama kita-kita).

salahsatu orang paling dicari di kantor, dan kalo dia menghilang maka kantor pun jadi sepi ...


#3. badut kantor

seperti layaknya tiap kantor, biasanya punya satu orang yang suka ngelucu dan punya julukan badut kantor. orang macem gini juga muncul di kantor, tapi dalam bentuk yang sedikit religius.
ya anaknya sih keliatannya baik-baik gitu, sampe keluar celetukan atau banyolan dari mulutnya.
duduknya di sebrang kubikel gw, jadi kadang bisa kedengeran apa yang digosipkan sama badut kantor ini. karena dia cowo (untungnya) seperti lazimnya cowo religius, ngobrolnya sering ama sesama cowo lagi dong.

suatu ketika gw lagi nguping si cowo-cowo ini ngomongin apaan.
ternyata eh ternyata, cowo-cowo (termasuk diantaranya #4. supir/ bodyguard ikutan) ngerumpi itu ngomongin BERAT BADAN !
iya mereka lagi ngomongin kalo berat badan mereka kurang ideal dan pengen ngurusin!
yaoloh... antara pengen ngakak sama malu sama diri sendiri karena gw bisa-bisanya nguping topik yang paling gak penting diomongin sama cowo ini :)


#4. supir / bodyguard

orang ini tampang dan kelakuannya sangat menipu!
pertama kali kenalan sih keliatannya gagah dan sangar.
setelah tau lebih jauh ke dalam sisi tergelapnya, barulah tau sifat aslinya. . .

si sangar ini ternyata rajin bawa bekel tiap hari, dibikinin sama istrinya (co cwit banget kan)
selaen itu dia juga jago bahasa bencong, entah pernah magang dimana.

temennya si sangar ini adalah sang badut kantor.
kalo mereka udah ngumpul, gw biasanya lepas headphone supaya bisa nguping (dan ngakak dalam hati kalau pembicaraannya lucu : )

#5. ibu sok serius dan judes

unfortunately, orang kaya gini duduknya pas sebelah gw.
dia temenan deket sama si #6. alias musuh bersama (soalnya gak ada lagi yang mau temenan ama dia).
waktu gw dikenalin awal baru masuk, dia keliatan banget tampangnya melecehkan.
soalnya tampang gw kan awet muda, kaya baru lulus.

dan dia emang nanya, "baru lulus yah ?"
lalu gw jawab bahwa gw lulus kedokteran udah 7 tahun yang lalu.

keliatannya si ibu judes ini suka sok serius dan berwibawa. kaya tipikal ibu-ibu pejabat gitu deh.
kadang gw nyapa: 'met pagi' tapi dia pura-pura cuek dan diem tanpa sedikit pun memalingkan muka.

later on, gw ngobrol sama kolega laen yang juga sama-sama ngambil master di Amsterdam.
eh setelah itu dia nanya-nanya gw: " oh kamu pernah ngambil master di Amsterdam juga? taun berapa? "
nah bu, kemaren-kemaren kemane aja tiap hari duduk sebelahan tapi dicuekin.
idih keliatan banget kalo suka underestimate orang-nya.


#6. musuh bersama

nah ini dia yang paling seru dan paling engga dikangenin sama orang-orang kantor.
bentuknya adalah wanita paruh baya (umurnya sih gak jelas, sepertinya belum 50thn tapi tampangnya kaya udah tuwir banget. abis suka ngejajah orang sih).

setiap hari kerjaan dia adalah komplen. mulai dari perjalanan dia ke kantor yang tidak menyenangkan, ojeknya bau badan lah, ojeknya lewat jalan bolong, keretanya lama, keretanya penuh orang, ujan di tengah jalan bikin basah, dst.

nyampe kantor biasanya dia suka setting ac dingin banget sampe orang-orang yang duduk deket ac kaya gw sampe berasa kaya winter. makanya gw pake jaket melulu di kantor.

ohya dia setting ac itu sampe 16 derajat celsius! modar gak tuh.
kalo gw turunin ke level normal 21 - 23 derajat, langsung deh dia komplen kepanasan.
padahal seluruh orang di kantor pada cuek-cuek aja, udah pada males juga nanggepin dia.

ehmmm udah gitu, siangan dikit dia komplen bingung makan siang apa.
katanya bosen pesen makan ke tempat itu-itu lagi. gak punya inspirasi, tanya sana tanya situ.
deuhhhh cari makan aja susah, padahal tinggal nyuru orang doang (itu kata gw dalem hati).

setelah itu kalo ada suatu peristiwa diluar biasanya (seperti mati lampu di kantor) dia yang paling jago bikin geger suasana. heboh banget kaya ada kerusuhan gitu, padahal orang laen mah santai aja.

tapi kan gak seru kantor tanpa tokoh antagonis kaya gini, ya gak?


#7. anak baru

si anak baru muncul cuman selang beberapa bulan setelah gw masuk.
karena masuknya belakangan, jadi kesannya gw lebih tua (padahal secara umur dia lebih tua).

pas awal sih orangnya jaim, religius, malu-malu dan banyak bertanya.

sekarang keliatan kalo dia mulai suka colek sana-sini (bikin risih) dan kalo dikasi mike pas acara keraoke, jangan harap itu mike bakal balik lagi.

si anak baru juga keliatannya seneng banget bisa kerja di kantor kita, karena untuk pertama kalinya dia bisa naek pesawat !
iya kesian emang. . . ada orang yang baru pertama kali naek pesawat, dah gitu dibayarin kantor dan dapet per diem pula. gimana gak bahagia coba jadi dia.

udah gitu jadinya dia sering duty trip ke beberapa kota di Indonesia, dengan tiket garuda dan nginep di hotel. termasuk ikut acara meeting tahunan di bali pas awal juli kemaren.
semuanya itu ditanggung kantor, makanya status blackberry dia selalu dinamis.
alias diganti-ganti sesuai dengan jadwal travel duty dan lokasinya.

norak dot com tapi lucu juga sih : )

Saturday, February 16, 2013

strange new things in 2013

Sesuatu yang baru kadang bisa bikin kita merasa gak nyaman.
Kadang juga sesuatu yang baru itu bagus juga untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Di tahun 2013 ini sebenernya gw merencanakan banyak perjalanan; sebagai contoh awal tahun kemarin ke Cambodia dan Malaysia. Bulan Feb (seharusnya) berangkat ke India untuk 3-4 minggu perjalanan. Bulan Maret/ April WWOOF-ing di Italia selatan. Bulan Mei ke Medan. Dan bulan Juni ke Bohol, Filipin.

Tapi sepertinya sebagian dari perjalanan gw itu harus ditunda, jadi hanguslah tiket ke India di bulan Februari.
Ini karena sesuatu yang terjadi diluar dugaaan. Yaitu, keterima kerjaan baru.

Yah waktu resign dari kerjaan di bulan Nov tahun lalu, memang tadinya mau rehat selama beberapa bulan untuk memuaskan rasa ingin tahu gw tentang dunia ini : )

As dramatic as it written, tiket ke India misalnya, gw booking secara kompulsif karena abis baca kisah biografi tentang Ibu Teresa. Kepergian gw kesana pun rencananya untuk mengunjungi atau ikut sebagai sukarelawan di Mother Theresa House.

Udah ada temen gw yang beberapa kali pergi ke India, dan cerita-ceritanya bikin penasaran gw setengah mati. Pokonya India harus dikunjungi! Tahun ini !

Sedangkan belajar pertanian organik udah lama juga menyentuh rasa ingin tahu gw.
Kenapa harus belajar jauh-jauh ke Italia selatan, sebagai sukarelawan WWOOF? Dengan alasan yang sederhana saja. Gw jatuh cinta setengah mati sama Italia. Sama kultur-nya, cuacanya yang lebih nyaman dibanding Eropa utara, dan sama orang-orangnya yang hangat seperti Asia.


Tiket ke Medan karena tadinya mau liat orangutan Sumatera. Dan mencicipi wisata pantai di Bohol.
Filipin juga salahsatu negara yang bikin gw pengen kembali lagi.

(Ampir gak ada negara yang udah gw kunjungi, gak pengen kembali lagi. Kecuali... mungkin Malaysia. Karena disitulah blackberry kemalingan).

Owya kembali ke kerjaan baru yang gak disangka-sangka: Iya, gw gak nyangka bakal dapet kerjaan ini. Karena walaupun aplikasi-nya gw sendiri yang ngirim, tapi sedikit pesimis juga bakal keterima.
Judulnya aja organisasi internasional. Lalu katanya mereka punya seleksi yang ketat. Dan pada saat janjian interview + written test sempet gw tolak karena jadwalnya gak memungkinkan.

Pemberitahuan bahwa gw keterima pun diketahui pas gw masih ada di Cambodia, seminggu sebelum kembali ke Indonesia. Belum juga dalam 1 minggu gw harus siap-siap pindah ke kota.
Pokonya segala seperti mendadak dan tanpa diduga-duga.

Setelah seminggu masuk jadi pegawai baru, ternyata ada event penting di unit tempat gw ditugaskan. Orang-orang jadi hectic banget dengan tugas yang ada.
Dan gw beserta satu orang staf baru juga, kebingungan mau ngerjain apa karena kita masih anak baru.

Those unexpected series of unpredictable events akhirnya membawa gw dan staf baru tsb jadi lebih sering berinteraksi.
Terutama untuk curhat soal kerjaan di kantor, betapa gak jelasnya tugas yang harusnya kita kerjain, bos yang kelakuannya 'antik' dst. Dan juga keluar bareng pas weekend saat lagi gak ngantor.

Just right in the middle of this adaptation of a new job, tiba-tiba ada majalah yang pengen menerbitkan artikel tentang perjalanan gw ke Budapest. Padahal udah lama banget gw tawarin (dari akhir tahun 2011) tapi baru dapet kabar ampir 1 tahun lebih setelahnya.
Dan jadinya harus gw kerjaain pas lagi sibuk-sibuknya di kerjaan kantor.
Tapi asik juga, karena gak suntuk dan stres pikirannya sama hal yang sama di kantor.

Yah hidup gw mungkin memang aneh. Dokter tapi gak praktek. Udah gitu kecintaan utama akan traveling yang melebihi kecintaan akan dunia medis sudah bikin gw kecanduan sampe gak tahan lama kerja di suatu tempat.
Atau mungkin hidup gw sama anehnya dengan kehidupan banyak orang laennya.

Gak bisa diduga. Udah merencanakan perjalanan pun, malah terjadi sesuatu yang lain.
Tapi selalu ada hal yang menarik dimana pun jalur perjalanan yang gw ambil.

Sama seperti kepergian gw ke Malaysia yang gak disangka, karena sedikit diluar rencana.
Tapi ternyata dalam perjalanan gw ketemu dengan dua orang yang sepertinya ditakdirkan untuk jadi teman baik. Life is strange, but that's what makes it interesting : )