Showing posts with label deep Indonesia. Show all posts
Showing posts with label deep Indonesia. Show all posts

Wednesday, November 17, 2010

Indonesia butuh pemimpin

Indonesia adalah negara yang besar, kaya dan makmur.
Negara yang pernah dipimpin oleh patih besar Majapahit (atau seperti itulah yang diajarkan waktu jaman sekolah) beberapa abad yang lampau, masih konsisten diakui kini sebagai negara yang besar dan kaya oleh warga negara dunia.

Dengan jumlah penduduk hampir 230 juta yang tersebar di luas wilayah hampir 2 juta kilometer persegi, mudah untuk mengakui bahwa Indonesia MEMANG negara yang besar secara kuantitas.

[ Sebagai perbandingan, negeri Belanda - tempat dimana saya tinggal sekarang mempunyai populasi hanya 16 juta saja- dengan luas wilayah hanya sekitar 42 ribu kilometer persegi saja.

Yang artinya : Jumlah penduduk di Indonesia = 14 x lebih banyak dari penduduk Belanda; dengan luas wilayah Indonesia = 50 x luas wilayah Belanda. ]

Tapi jumlah penduduk dan luas wilayah tentu saja tidak selalu berarti rakyatnya akan makmur.
Juga, sejarah telah membuktikan jaman dahulu kala Belanda dengan negaranya yang kecil dan kekurangan sumber daya alam mampu menjajah Indonesia dan banyak negara kolonial lainnya.
Dan menjadikan negara kecil ini salahsatu negara yang paling makmur di abad 16, JUGA sekarang setelah menjadi bagian dari Uni Eropa.

Apa sih yang dibutuhkan Indonesia untuk bisa jadi negara yang lebih maju dari keadaan sekarang?

Indonesia BUKAN negara yang miskin.
Bukan lautan, hanya kolam susu. Itu kata orang jaman dulu DAN jargon tersebut masih berlaku hingga sekarang.

Lautnya kaya. Nelayan dari ujung Sabang sampai Merauke bisa bertahan hidup dengan sumber daya alam dari laut. Juga potensi wisatanya menarik banyak wisatawan mancanegara.
Tanahnya juga subur. Walaupun banyak gunung berapi - yang ditakuti tapi juga dikagumi- daerah vulkanik selalu kaya akan mineral yang dibutuhkan tanah sehingga bisa dipakai bercocok tanam.
Selain alam, banyak potensi lainnya dari Indonesia.
Jumlah penduduk yang banyak membuat tenaga kerja di Indonesia sangat murah sehingga banyak perusahaan asing mau menanamkan modalnya untuk prospek bisnis.
Secara kualitas, manusia Indonesia tidak kalah bersaing dengan warga negara dunia.
Ini sudah dibuktikan di tingkat kompetisi internasional; dimana Indonesia mampu menempati peringkat terhormat dalam berbagai kompetisi bidang intelektual.

Tapi kenapa sih setelah 65 tahun merdeka rasanya Indonesia masih berjalan di tempat ?

Kebodohan.
Tidak mau belajar dari kesalahan pemimpin yang dahulu.
Korupsi, manipulasi dalam politik dan tidak ada integritas dari seorang pemimpin.

Konsumtif.
Keuntungan bagi penanam modal, mau jual apa saja di Indonesia pasti laku.
Mulai dari artis hingga orang yang gajinya pas-pasan semua pengen punya blekberi biar keren.

Cinta akan uang.
Bisa dibilang ini bukan masalah eksklusif di Indonesia.
Paris Hilton dan siapapun di belahan dunia ini pasti punya rasa tidak aman kalau tidak punya uang untuk belanja dan memenuhi kebutuhan dasar.
Tapi bisa dibilang akar dari korupsi adalah TIDAK pernah PUAS akan UANG.
Gayus dengan gaji hanya beberapa juta baru puas dengan beberapa milyar.

Juga, TIDAK PEDULI dengan orang lain.
Di Jakarta, ada mall yang menjual tas Louis Vitton dengan harga 10 juta per buah dan masih ada yang beli. Padahal 3 kilometer dari Grand Indonesia masih ada orang yang hidup hanya dengan 20 ribu rupiah per hari.

KETIDAKADILAN ini juga terorganisir mulai dari level nasional.
Contohnya tentu aja mulai dari yang terhormat Bapa SBY - orang laen mesti macet 3 jam untuk pergi ke kantor tiap hari. Orang nomor 1 di negara ini tinggal masih di kota yang sama tapi pasti dia udah lupa yang namanya macet kaya gimana.

Juga mungkin dia lupa siapa yang memilih dia pada waktu pemilihan umum beberapa tahun lampau.
Intinya saat ini yang dia inget mungkin orang-orang sekitaran dia yang kepada siapa dia berhutang dan saat ini tibalah saat 'pembayaran'.

Yang dibutuhkan Indonesia adalah:

Pemimpin yang tidak bisa dibeli, dengan apapun juga. Duit, kehormatan, kekayaan.
Tapi yang menjaga suara hatinya sesuai dengan jeritan hati rakyat.
Yang bisa berjalan ditengah tengah rakyatnya tanpa banyak pengawalan,
karena tau dari situlah dia berasal dan dari situlah dia aman karena dicintai rakyatnya.

Mungkin ini hanya utopia, yang ada di dongeng klasik jaman Majapahit.

Bung Hatta, ibu Kartini, this one for you,
we hope there will be more of you in the future.

PS. Catatan buat anak muda yang baca ini, mungkin kalian udah kenal biografi Justin Bieber/ Kristen Stewart/ C. Ronaldo.

Tapi kalian perlu tau kalo Bung Hatta tuh founding father of Indonesia...
http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta
"Pendidikan lah yang mampu memerdekaan rakyat"

Juga Kartini, tokoh emansipasi Indonesia yang meninggal setelah melahirkan anak pertamanya. Ironisnya setelah puluhan tahun beliau meninggal, angka kematian ibu di Indonesia masih peringkat pertama di Asia Tenggara!
http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini

Lagi-lagi PENDIDIKAN buat Ibu Kartini adalah faktor penting untuk memajukan kaum wanita.
(Dan dia dilarang untuk sekolah dokter karena waktu itu dibilangin:
"Udah deh, ngapain sekolah toh udah mo dikawin ini")

Tanpa tokoh-tokoh perjuangan ini:
aku saat ini, mungkin tidak akan berada disini.
Aku mungkin masi terjajah dengan kebodohan, ketidakadilan sosial, dan pada akhirnya kemiskinan. . . . . . . .

Amsterdam, 17 November 2010

Sunday, March 29, 2009

trip with CS Jkt : Istana Presiden Tour & Deep Indonesia Exhibition


Foto narsis bersama anak-anak CS di depan JCC, Jakarta.

Jadi mello deh gue. . . . . gara-gara cowo ini
[ cowo yang mana pula ? ]

i was listening to love music and it has been so long i didn't do things like this.
my mom will definitely finds out that i fall in love, but not with him.
there were some moments in our lives, that destiny would met us together, and it just happened that way.
it wasn't something planned, or by intention. we just there and talked about places left behind in our past.
its funny that i realized i didn't know anything about him, but seems like i knew him for so long.
maybe he used to be just a character in my mind, that i've read in one of my books (?!?).
here's the story goes . . .

yudha (dalam lingkaran putih) sebagai seseorang yang (mestinya) suka naek gunung or climbing, dia gak terlalu representatif. i mean, liat aja clananya abu kotak-kotak dan modelnya ketat.
gue rasa sudah wajib hukumnya anak-anak pecinta alam itu kostumnya ya kostum clana untuk naek gunung, bukan kaya giring nidji. moreover syal yang dia pake.
*duhhhh* emang bener sih JCC dingin at that moment, tapi penting ya ngikutin tren saat event simulasi climbing?!?

anyway, satu-satunya hal yang cocok dengan profil pecinta alam adalah

(1) rambut gondrong, dan pas pertama gue liat dia (rasa-rasanya) dia pake bandana....
i mean bandananya bukan dipake macem anak-anak cewe abege itu of course, tapi in a macho way...
u know what i mean lah

(2) additional item, namanya mirip tokoh yuda di bilangan fu (novel ayu utami)
who is tukang naek gunung juga.... see, pantesan gue merasa perna kenal dia sblonnya.

[tapi dia blon ada 'marja'nya, yeah... that will make a whole story totally diffrent anyway]

how we met :
entah itu adalah pick up line yang corny, or dia emang beneran nyangka gue adalah cewe yang dia liat hari kemarennya. bottomline, we involved in conversation too fast while he taught me how to use the equipment.
it was fun. then he asked my ph number.
i certainly done nothing about it. then he changed strategy, he gave me his ph# and pushed me to send him msg.
(it worked thou')

anyway, it could be advantageous for me, as i wanna have one real experience in cave climbing.
could be fun. or... even adventurous *hmmmh*