Showing posts with label girl's thought. Show all posts
Showing posts with label girl's thought. Show all posts

Tuesday, October 08, 2013

.:. pengarang yang buruk .:.

Pengarang yang buruk

Kalau ada dua tipe penulis/pengarang, maka saya termasuk penulis/pengarang yang buruk.

Pengarang yang baik menurut saya, adalah seseorang yang bisa menulis sesuatu dengan indah. Misalnya menggambarkan suatu peristiwa atau tempat jadi semirip mungkin dengan pengalamannya. Orang-orang yang membaca jadi merasa berada di tempat yang sama, atau merasakan pengalaman yang dialaminya.
Pengarang yang baik juga bisa membangkitkan rasa.
Iya paling penting itu kayanya.
Membangkitkan rasa dalam diri manusia, entah itu positif seperti kegembiraan dan jatuh cinta atau emosi lainnya seperti kesedihan atau perasaan takut, lewat tulisannya.

Bisa dibilang saya pengarang yang buruk, soalnya apa yang saya tulisan memang bukan ditujukan untuk penulis. Tapi untuk diri sendiri.
Ya saya menulis karena ingin.
Itu sebabnya banyak banget tulisan yang gak selesai, karena memang dibuat untuk mencurahkan hati aja.
Tanpa tujuan, tanpa mesti ada kesimpulan.

Dengan harapan para pembaca gak akan keberatan.
Karena toh tidak ada yang membaca juga …. hahaha…

Tapi ada 1 tipe lagi yang paling luar biasa.
Yaitu pengarang yang bisa membangkitkan jiwa pengarang dalam dalam diri orang lain (terutama pengarang pemalas seperti saya : )

Namanya adalah Paulo Coelho.

Entah kenapa, setiap baca tulisan dia, rasanya ada suatu rasa yang berteriak dalam diri : untuk dicurahkan dalam bentuk tulisan.
Walaupun gak ada yang penting untuk disampaikan… tapi ya, dia berhasil memaksa rupanya.

So, inilah sebuah tulisan pada suatu malam Selasa yang indah.


:.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.: . .:. . :.:

 

Hidup itu emang aneh.
Aneh karena, seperti kata nenek (atau orang yang lebih tua bilang) kadang kita ada di atas, kadang kita ada di bawah.

Aneh juga, karena kadang kita berusaha mengejar sesuatu tapi gak berhasil dapet pada akhirnya.
Eh saat kita cuman duduk diem berdoa taunya ada yang nawarin kerjaan.

Hari ini saya mulai dengan bersih-bersih kamar dan rumah.
Terkumpullah beberapa barang yang bisa diberikan ke tukang pemulung, salah satunya tas selempang Zara yang udah jarang dipakai.
Ya sebetulnya agak berat untuk melepas tas Zara ini, walaupun bentuk fisiknya udah gak menarik karena kulitnya terkelupas sana sini (dan umurnya tua) tapi benda ini punya banyak nilai historis. Karena dibeli di Genova, Italia- dimana dipakai pertama kali saat dating sama cowo Italia pujaan hati (saat itu).

Anyway, setelah dipikir ulang, mungkin udah saat melepas tas itu (dan juga kenangan yang menyertainya).

Keberuntungan itu didapat oleh tukang loak yang lewat jam 10an.

Tukang loak sebenernya ada banyak yang lewat depan rumah.
Shift pertama bisa lewat sebelum jam 7 pagi, lalu jam 8, kemudian 9.30, dan sangat jarang diatas jam 10. Biasanya malah tukang sampah yang seringnya lewat kalau udah siang.

Ajaibnya dan untungnya, si tukang loak ini lewat pas saat saya udah selesai beres-beres.
Maka berpindahtangan lah Zara di Genova ke tangan mang tukang loak.

Ini mengingatkan saya akan kesempatan yang banyak lewat depan mata dan kejelian untuk menangkap peluang tsb.

Sebulan setengah yang lalu, yang rasanya udah lama banget, karena dalam 45 hari aja saya udah melewati batas 5 negara - temen baik saya di HQ menawarkan kesempatan untuk bantu penelitian di bidang kesehatan reproduksi.
Topik yang kebetulan sangat menarik dan tentu aja saya bersedia untuk mencoba.
CV pun dikirim dan wawancara lewat Skype diadakan - antara tim di HQ Geneva dan dari sebuah rumah di Prancis Selatan.

Gak berapa lama, mereka bilang kalau tertarik untuk merekrut saya buat short term.

Kontrak pun ditandatangan beberapa hari setelah saya sampai di Indonesia pada pertengahan bulan September, sesuai dengan waktu yang saya minta.

Kehidupan saya saat ini bisa dibilang sangat aneh dan sedikit abnormal.
Tapi dalam artian yang bagus, tentunya.

Seberapa banyak orang bisa liburan ke Eropa dalam waktu 1 bulan setengah? Pulang liburan malah dapet kerjaan pula.
Seberapa banyak orang yang bisa kerja dari rumah, dengan waktu yang fleksibel, tapi dengan bayaran yang sama (bahkan lebih) kaya kerja full time kantoran?

Seperti mimpi.
Itu kadang yang saya rasakan.

Tahun ini begitu banyak dinamika dan mobilitas, membawa gak sedikit perubahan ke dalam hidup juga.

Januari di Kamboja dan Malaysia, Februari pindah ke Jakarta, Juli terbang ke Barcelona, Agustus di Prancis selatan, September di Yunani, transit Istanbul, dan acara di Bali, dan Oktober akhirnya kembali ke Bandung.

Semua tempat yang dikunjungi itu mengingatkan saya akan orang-orang yang ditemui dan menyisakan kenangan bersamanya, manis maupun pahit. 

Malam ini, jikalau saya bisa menyimpan semuanya dalam dua kotak- maka kotak yang pahit akan saya buang ke tukang loak.
Segala sesuatu yang sudah tidak berguna, atau hanya menambah sesak ruangan memang seharusnya dipindahkan ke tempat lain.

Kotak yang manis, tentunya akan saya simpan.
Supaya suatu saat kalau perlu, bisa dibuka dan mengenang bahwa pernah ada sesuatu yang baik terjadi dalam kehidupan saya.







Bonne nuit et au revoir.

Friday, September 13, 2013

kontroversi hati

is it really difficult just for being myself ?

so far i thought myself as seseorang yang gampang adaptasi dan mudah bergaul sama orang laen.
tuh kan mulai deh bahasa gw campur-campur ala vickynisasi kontroversi. . . .

i know most of times i am an easy person to be with.
but today, i felt really difficult to be with myself.

apakah itu karena orang-orang sekitar gw yang mencetuskan aura negatif?
sehingga perasaan gw juga jadi ga enak banget.

or my very bad mood that suddenly came out?

although i could say usually i don't let my feelings overcome my thoughts

tapi hari ini gw kesel, banget, to the max.
dan juga bingung karena gak bisa melampiaskan apa yang ada di pikiran atau hati gw.

girl. . . why are you sometimes so complicated and hard to understand ?

Saturday, May 18, 2013

strange thing called relationship (or love)

walaupun melankolis atau galau bukan nama tengah gw, tapi sebagai cewe tentunya wajar kalo gw punya perasaan tertentu. apalagi kalo menyangkut cowo.

sebagai preliminary information, dari dulu sebenernya gw gak hobi pacaran.
dimulai dari jaman sma, boleh punya banyak kecengan (ataupun banyak yang ngeceng) tapi gw males pacaran.

soalnya cuman buang-buang energi, waktu, pikiran (menurut gw) yang semestinya bisa dipakai untuk mengejar cita-cita dan segala harapan pada masa muda.

setelah kuliah kedokteran, apalagi tambah gak ada waktu untuk pacaran. lagian badan, mental dan pikiran udah abis untuk urusan akademis. jadi baru punya pacar pertama itu setelah lulus kuliah. itupun long distance jadi gak ketemu setiap saat.

setelah sering ketemu, gw baru nyadar kalo sebagai cewe gw udah terlalu lama hidup sendiri sampe lebih nyaman kalo tanpa cowo. dan kalo ada cowo pun, diperlukan banyak kompromi supaya gw gak selalu marah kalo misalnya mereka mengeluarkan sifat aslinya e.g. jorok, tidak berperasaan (logical thinking), dan cuek kalo udah menekuni hobi.

yang bikin gw takut jadinya, gw pengen suatu saat nikah dan punya anak. tapi kalo gw gak tahan sama perilaku cowo ini gak mungkin juga gw tinggal sama gay kan?

kadang juga, gw merasa kenapa cowo yang mau sama gw selalu membuat lebih banyak pengorbanan buat gw dari pada sebaliknya.
maybe it's the little thing called love.

i just want a relationship, and not being capable to measure whether i stil have that little thing.


but strangely i did enjoy times i have spent with him. . .

Saturday, February 16, 2013

strange new things in 2013

Sesuatu yang baru kadang bisa bikin kita merasa gak nyaman.
Kadang juga sesuatu yang baru itu bagus juga untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Di tahun 2013 ini sebenernya gw merencanakan banyak perjalanan; sebagai contoh awal tahun kemarin ke Cambodia dan Malaysia. Bulan Feb (seharusnya) berangkat ke India untuk 3-4 minggu perjalanan. Bulan Maret/ April WWOOF-ing di Italia selatan. Bulan Mei ke Medan. Dan bulan Juni ke Bohol, Filipin.

Tapi sepertinya sebagian dari perjalanan gw itu harus ditunda, jadi hanguslah tiket ke India di bulan Februari.
Ini karena sesuatu yang terjadi diluar dugaaan. Yaitu, keterima kerjaan baru.

Yah waktu resign dari kerjaan di bulan Nov tahun lalu, memang tadinya mau rehat selama beberapa bulan untuk memuaskan rasa ingin tahu gw tentang dunia ini : )

As dramatic as it written, tiket ke India misalnya, gw booking secara kompulsif karena abis baca kisah biografi tentang Ibu Teresa. Kepergian gw kesana pun rencananya untuk mengunjungi atau ikut sebagai sukarelawan di Mother Theresa House.

Udah ada temen gw yang beberapa kali pergi ke India, dan cerita-ceritanya bikin penasaran gw setengah mati. Pokonya India harus dikunjungi! Tahun ini !

Sedangkan belajar pertanian organik udah lama juga menyentuh rasa ingin tahu gw.
Kenapa harus belajar jauh-jauh ke Italia selatan, sebagai sukarelawan WWOOF? Dengan alasan yang sederhana saja. Gw jatuh cinta setengah mati sama Italia. Sama kultur-nya, cuacanya yang lebih nyaman dibanding Eropa utara, dan sama orang-orangnya yang hangat seperti Asia.


Tiket ke Medan karena tadinya mau liat orangutan Sumatera. Dan mencicipi wisata pantai di Bohol.
Filipin juga salahsatu negara yang bikin gw pengen kembali lagi.

(Ampir gak ada negara yang udah gw kunjungi, gak pengen kembali lagi. Kecuali... mungkin Malaysia. Karena disitulah blackberry kemalingan).

Owya kembali ke kerjaan baru yang gak disangka-sangka: Iya, gw gak nyangka bakal dapet kerjaan ini. Karena walaupun aplikasi-nya gw sendiri yang ngirim, tapi sedikit pesimis juga bakal keterima.
Judulnya aja organisasi internasional. Lalu katanya mereka punya seleksi yang ketat. Dan pada saat janjian interview + written test sempet gw tolak karena jadwalnya gak memungkinkan.

Pemberitahuan bahwa gw keterima pun diketahui pas gw masih ada di Cambodia, seminggu sebelum kembali ke Indonesia. Belum juga dalam 1 minggu gw harus siap-siap pindah ke kota.
Pokonya segala seperti mendadak dan tanpa diduga-duga.

Setelah seminggu masuk jadi pegawai baru, ternyata ada event penting di unit tempat gw ditugaskan. Orang-orang jadi hectic banget dengan tugas yang ada.
Dan gw beserta satu orang staf baru juga, kebingungan mau ngerjain apa karena kita masih anak baru.

Those unexpected series of unpredictable events akhirnya membawa gw dan staf baru tsb jadi lebih sering berinteraksi.
Terutama untuk curhat soal kerjaan di kantor, betapa gak jelasnya tugas yang harusnya kita kerjain, bos yang kelakuannya 'antik' dst. Dan juga keluar bareng pas weekend saat lagi gak ngantor.

Just right in the middle of this adaptation of a new job, tiba-tiba ada majalah yang pengen menerbitkan artikel tentang perjalanan gw ke Budapest. Padahal udah lama banget gw tawarin (dari akhir tahun 2011) tapi baru dapet kabar ampir 1 tahun lebih setelahnya.
Dan jadinya harus gw kerjaain pas lagi sibuk-sibuknya di kerjaan kantor.
Tapi asik juga, karena gak suntuk dan stres pikirannya sama hal yang sama di kantor.

Yah hidup gw mungkin memang aneh. Dokter tapi gak praktek. Udah gitu kecintaan utama akan traveling yang melebihi kecintaan akan dunia medis sudah bikin gw kecanduan sampe gak tahan lama kerja di suatu tempat.
Atau mungkin hidup gw sama anehnya dengan kehidupan banyak orang laennya.

Gak bisa diduga. Udah merencanakan perjalanan pun, malah terjadi sesuatu yang lain.
Tapi selalu ada hal yang menarik dimana pun jalur perjalanan yang gw ambil.

Sama seperti kepergian gw ke Malaysia yang gak disangka, karena sedikit diluar rencana.
Tapi ternyata dalam perjalanan gw ketemu dengan dua orang yang sepertinya ditakdirkan untuk jadi teman baik. Life is strange, but that's what makes it interesting : )

Saturday, February 25, 2012

it was almost :(

Awal minggu kemaren baru aja dapet kabar yang gak terlalu menggembirakan.

Ternyata hasil tes untuk seleksi JPO itu gak lulus :(
Jadi untuk sementara impian untuk berangkat ke HQ Geneva harus ditunda dulu . . . *hiks*

Sempet menganalisa juga, emangnya hasil tes kemaren gak bagus?
Perasaan semua soal berhasil dijawab (walaupun soal terakhir gak berhasil dielaborasi lagi karena waktunya mepet) dan jawabannya juga relevan sesuai konteks.
Tapi yah, namanya juga posisi JPO yang saingannya worldwide.

Kali juga belom jodohnya. Teteup aja tapi sedikit sedih dan kecewa (ternyata gw masih manusia biasa yang bisa sedih dan kecewa saat gagal).

Gara-gara dapet kabar dari WHO itu jadinya langsung gak semangat untuk baca-baca artikel soal MCH lagi. Atau latihan parlez francaise.

Jadinya mulai masuk-masukin beberapa aplikasi lagi deh ke CHAI, MdM, ARC, dan intl NGOs lainnya.

World, I am so ready for you.
Would you ready for me?

Sunday, February 19, 2012

I miss Italia and him

Koq gw kangen yah . . .

Kangen jalan-jalan ke tempat baru.

Dan kangen juga sama Italia.

Dari sekian banyak tempat yang gw singgahi selama di Eropa rasanya paling kangen sama Italia.

Mungkin karena ada dia juga disitu.


MB
I have so much feeling for him,
and I don't know whether I should keep it or just throw it away

:'(

Monday, January 16, 2012

You make it real

Udah lama sebenernya gw dengerin lagu ini, tapi gak tau judulnya apa dan siapa yang nyanyinya.

Pertama kali gw denger taun lalu waktu masi anak kos di Kopen, tapi gak ada perasaan gimana karena waktu itu yang ada ini lagu enakeun aja untuk didengerin. . . .

Baru pas summer aja karena gw sempet deket sama seorang cowo, deket bukan dalam artian fisik . . . . in fact sekarang orangnya jauhan.

Tapi dekat di hati, karena: kita punya beberapa kesamaan.

Such as,

we could talked hours about a lot of things in this world e.g. animals, places, foods, people etc.
And even if we didn't have anything to talk about, I still feel comfortable just around him.

He trust me and I trust him, moreover I do care about him.

He treated me with respect and so much gentleness, like there's no other girl in this world who deserves that except me.

Funny enough, cause at first, I thought he's kinda flirty and I don't trust people easily (especially those good looking men)
but the more I know him, the more I found out the beauty of his heart.

We have the same passion, when we were young we had volunteered cause our passion to humanity.

I could felt a part of my heart died when I had to say goodbye to him (and I didn't, I just wished it's not). I keep him in my heart, even thou I don't know when and where I might see him again.

And now everytime I heard this song, I could feel so much emotions inside the lyrics . . . .

You make it real for me
by James Morrison



When I can't find the words
You teach my heart to speak
You make it real for me, yeah

Thursday, September 29, 2011

Sedih sedih sedih

Belum juga meninggalkan Itali tapi udah sedih duluan.
Padahal masih dua hari lagi disini tapi rasanya udah kepikiran gimana rasanya pas pergi dari sini.*Hiks*
Life is funny.
Kadang-kadang kita gak tau kemana hidup membawa kita,
malah banyak hal yang gak pernah kepikiran sama sekali sebelumnya tapi bisa kejadian.
Hari-hari gw di Itali rasanya lebih indah dari mimpi, karena mimpi aja kadang suka aneh dan gak nyata. Tapi ini sangat indah dan di depan mata pula.
Seperti kemaren waktu napas tilas ke Camogli.
Kurang lebih dua bulan yang lalu, adalah malem pertama gw nyampe di Liguria.
Gw masih inget waktu itu peristiwa-nya adalah, karena host gw di Firenze gak bisa host lebih lama lagi. Padahal sebenernya pengen sih tinggal di Firenze barang 1-2 hari karena kota itu bener-bener indah dan so much to explore.
Then again, pada saat itu gw udah coba booking hostel, nelp 5-7 hostel tapi semua kamar penuh!
Bener-bener musim turis kayanya...
Akhirnya, karena gw emang udah punya no host di Genova- tha coba lah sms dia nanyain is it okay kalo misalnya dateng ke Genova a day in advance (than it was expected).
Dasar dia orangnya baek, dia bilang gapapa koq, dateng aja.
So, pada saat itu gw memutuskan untuk cabut dari Firenze dan pergi ke Genova.
Beli tiket train lah di station St. Maria Novella, Firenze- yang ternyata salahsatu train tiket paling mahal yang pernah dibeli selama eurotrip in summer 2011.
But it was all worth.
Nyampe di stat. Brignole, Genova- ada cowo Itali yang ngejemput gw.
Not that he's very cute and kind, tapi dia juga ngajak gw meng-explore Genova at night.
Dan ke Camogli inilah dia ngebawa gw, on my first night in Liguria.

CamogliCamogli

W
aktu itu full moon alias bulan purnama penuh, ada satu lagi foto yang gw buat di tempat yang sama tapi dengan background bulan purnama.
Pokonya indah banget waktu itu suasana-nya.

Trus gw masi inget juga, dia beli gellati di gellateria deket situ.
Dan gw nolak pas dia nawarin karena waktu itu gw belom makan malem dan rasanya perut gak pengen diisi es krim. Tapi dia nawarin, kalo mau nyobain tar minta aja, trus sama tukang es krim-nya dibilang: 'She needs it, to be more fat.'
(Emang sih gw skinny, tapi masa makan gellato aja bisa bikin gendut)
Pada akhirnya jadinya gellati-nya dimakan berdua, karena itu salahsatu gellati paling enak yang pernah gw cobain!

Anyway, kemaren gw balik lagi ke Camogli sore-sore tapi kali ini sendiri. Untuk bernostalgila, dan juga untuk ngeliat seperti apa suasana Camogli pas sore. Ternyata rame sama orang bo...
Penuh sama keluarga dan anak-anak kecil yang mandi matahari juga berenang.
Juga turis yang sightseeing, karena tempat itu bisa dipake kapal pesiar berlabuh.

Kali ini, gw ngambil foto rumah-rumah diatas bukit tipikal Ligurian juga. Hanya rasanya bener suasana malam hari pas waktu pertama kali disini emang mistikal banget, beda sama sore-sore.
Tapi pas sunset OMG jadi totally beautiful. Bellissima.

Semakin gak rela meninggalkan Itali rasanya setelah semua hal-hal yang gw alami disini.
Aneh juga, padahal tadinya Genova not on my top list, tapi malah jadi salahsatu highlight dalam trip gw.
Mungkin karena I have found somebody who is really special to me.
But he doesn't know about it.
I wish I could tell him.

I don't own him nor his thought.
But I really want him to be happy.

Tuesday, November 30, 2010

how He loves us

blogwalking in random, then stumbled upon this song ...

i cried ... a lot





i hope it has the same impact to your soul

JLu

Tuesday, December 29, 2009

Things that I like

Him :

1. Cowo banget (engineer & suka soccer... quite manly things)
2. Rambutnya bagus -enak utk diacak2 & kinda remind me of my husky :-D
3. Lucu, I mean funny not cute. (Well, kinda cute if he's sleepin)
4. Knows how to handle bad side of me.
5. Pinter belanja & bisa masak garlic bread yg enak.
6. Juga bisa bikin nasi goreng tanpa kecap.
7. Juga pinter mijit punggung :-D
8. Suka ngalah kalo lagi marahan
9. Suka yogurt+ ice cream (its a good things since I like both, too)
10. Badannya anget terus, bisa dipake bobo kaya bantal elektrik
11. Hard to explain but I don't mind his body odor

This could be a long list, but i'd like to know what he's thinkin first. . . . .

Sunday, November 15, 2009

Ngobrol ama Paul dan Anna. . .


Waktu Eurotrip bulan September lalu ke Portugal, kita (me & partner) sempet kenalan ama couple asal UK.
Namanya Paul dan Anna.
Paul musisi dan Anna artist (bukan artis sinetron, tapi orang yang bekerja dengan 'art' alias seniman).
Ngobrol sana sini, si Anna nanya gue: 'Kerjaan elu apa?'

Gue jawab: 'Gue dokter, tapi kerja di penelitian tentang HIV.'

Dia bilang: 'Wah asik banget. Gue dulu pengen jadi dokter juga tuh.'

Sambil cengengesan, gue bales: 'Yeah, everybody wants to be something else. For me, I always wanna be a veterinarian.'

It is so true.

Temen gue kerjaannya di teknik mesin tapi sebenernya pengen jadi musisi.
Yang udah jadi musisi, dulu benernya pengen jadi jurnalis.
Gue pengennya jadi dokter hewan tapi malah jadi dokter umum (orang).

Padahal banyak orang yang pengen jadi seperti gue (pengen jadi dokter maksudnya) tapi gak bisa karena satu dan lain hal,

Meanwhile, sampe sekarang kalo gue liat binatang terlantar (anjing/ kucing/ kuda/ wotever) selalu sedih karena gak bisa ikutan nolong.

A shattered dream.

:_(

PS. Dan saat ini pengen miara guguk lagi tapi gak bisa..... we're just too busy at this moment to keep a dog *hiks*

But one cannot have too much dreams in one's life

Friday, November 06, 2009

Saving bella

Saving bella the dog
It was almost 2 months ago that we adopted bella from a foster, through a quite complicated processes ; select a dog from pictures, filling and sending an adoption form, interview, couple of times went to Jakarta, a city located nearly 300 kms from my hometown, looking for appropriate dog for my home.

Then I finally picked her, cause she's cute, active (or naughty, said the owner) and I just fell in love with her since our first acquaintance.

We gave her the first series complete vaccines a week after her arrival in our home. And she looked okay, since bella almost always happy and active as a young dog. Seemed there's nothing went wrong at that moment.
I left for vacation to Thailand in the next 2 weeks, it was amazing trip of course.

When I came home, I've noticed there's this eyes discharges on bella's eyes.

I thought it was just a common bacterial infection, and after consulted with her vet, we gave her a topical antibiotic. Then there was this constant jerking of her left back leg, which I thought it wasn't so serious, since bella really likes to climb up things in my mother's garden. There was also a sign of unusually hardened pad, that I noticed, but we missed the early detection anyway.

We took her to the vet in the end of the week after we heard her shrieking at night in the last 2 days, it was like she's having nightmares.

The vet was saying our bella got Distemper that attacked the central nervous systems. I
t was a worse version then the other classic type that attacks digestive system and manifest symptoms such as vomit, diarrhea, anorexia, cause our bella didn't have all those symptoms.

She still has a good appetite, no vomit or diarrhea whatsoever.
She probably got the virus from the fosterage, it could take 21 days for incubation period though. And there's no cure for Distemper , it caused by the virus. It was dog's own immune body system that has to build and treatment was given supportively.

I found in websites that 80% of dogs who get this diagnosed get killed by the virus, and the prognosis even worse if the virus already attacked the nerves systems, with permanent complications could occur even if its resolve.
Basically, all the information I get from the websites just make me even more discourage about bella's chance to survive.
Not to mention had to hear the squeak every night even thou' I already gave the medication
(I even got her the prescription for diazepam so she could get asleep).


It's so sad to see her condition, with the constant muscle jerking, incoordination movement when she's walking trying to pee, and the sore around her mouth. We're really thinking about euthanasia if she's not getting better.

Whenever I saw her with all the suffering, I thought ; ' A dog shouldn't lived like this.'

Unfortunately this dog didn't had much opportunity to live a happy life with us.


So we finally letting her go, we took her to a vet and put her to sleep.


Goodbye bella.


our bella

Friday, October 30, 2009

Love is . . .

Love is . . . not loving someone perfect, but loving someone imperfect, perfectly.

Quote taken from http://ayupuspa.blogspot.com/2009/09/toko-jodoh.html

Sunday, October 11, 2009

Mau jadi apa ?

Mau jadi apa bangsa kita kalau tontonan filmnya-nya seperti ini : Melati untuk Marvel, Cinta Fitri, Terlanjur Cinta, Anak Mami Jatuh Cinta (SCTV), Si Amat Anak Pasar Jangkrik, Si Kembar Penjaga Sungai, Terpanggang Tanah Kuburan, Jenazah Melengkung, Kuburan Berbau Bangkai (TPI), Suami-suami Takut Istri (TransTV), Tangisan Isabela, Laila, Inayah (Indosiar), Tarzan Keluar Kampung, Baim Anak Saleh, Cinta dan Anugerah (RCTI).

Dari dulu (sampai sekarang) gue belum bisa- dan rasanya gak pernah bisa menikmati yang namanya sinetron, entah dari sisi sinematografi-nya kurang memuaskan, jalan ceritanya yang gak realistis, aktingnya yang berlebihan (atau bahasa anak gaol sekarang "lebay") dan pada akhirnya, pada satu kesimpulan, gak berguna alias buang-buang waktu.
Yang ada bikin keselllll.....

Entahlah apa diluar negeri sinetron sama aja (rendah) kualitasnya seperti di Indonesia, atau memang Indonesia 'spesialis'nya bikin ginian.


Tapi, salahsatu hal yang bisa gue pelajari dari peristiwa traveling ke sebagian negara di Eropa Barat, adalah kebiasaan nonton TV tuh gak penting-penting amat buat mereka (at least gak seperti mamah-ku yang tiap hari mesti setel TV, entah disimak atau engga acaranya, kadang dia tidur pun TV masih nyala tapi gak merasa terganggu.... hebat deh)

Sama aja dengan kebiasaan membaca, disini kebiasaan membaca masih identik dengan hobi yang 'kutu buku', padahal Moh. Hatta (wakil Presiden RI pertama) juga hobi membaca. (hmmm... its out of topic sih)
Ya kita bisa berkilah bahwa tiap orang punya hobi yang beda, sama seperti ade gua juga gak suka baca dan tiap kali dikasi buku sebagai hadiah ultah misalnya, mungkin dia gak merasa sebahagia dibanding seandainya dikasih 1 season Heroes, atau seri DVD Korea/Jepang.

Waktu kita (gue & temen-red) nginep di Granada, suatu kota di bagian Andalusia, Spanyol, tuan rumah kita punya koleksi buku yang banyak dan lumayan oke.
Terutama buku-buku tentang masakan (and yeah he's a good chef!) dan buku-buku Paulo Coelho. Orangnya juga asik, cakeup, dan punya anjing (loh, gada hubungannya lagi), masih jomlo pula.
Granada adalah tempat yang pasti akan gue kunjungi lagi kalau suatu saat punya kesempatan balik ke Eropa.

Owhya, balik lagi ke topik, anyway, si tuan rumah kita itu, namanya Juanito, dia punya buku tentang sejarah Spanyol. And for us, it's quite cool.
Apalagi kalau ada tamu kaya kita yang memang pengen tau tentang sejarahnya Spanyol, (ehem, gue sih pengen tau, kalau saja seandainya buku tersebut ditulis dalam bahasa Inggris). Dan dia juga fasih, or more less, bisa cerita tentang sejarah Spanyol.

I love books. I really am.
Itulah sebabnya gue memilih teman-teman terbaik gue (or teman-teman yang menurut gue asik diajak hang out) adalah temen-temen yang juga doyan baca.

Dan menurut gue, orang bisa aja gak lulus SD, seperti dulu pembantu yang pernah kerja di rumah kita. Tapi karena dia suka baca -padahal tadinya di rumah kita dia baca koran bekas aja masih harus dieja- dia bisa maju. Atau dia memang orangnya mau berusaha untuk maju, makanya dia suka baca.

Sunday, March 29, 2009

trip with CS Jkt : Istana Presiden Tour & Deep Indonesia Exhibition


Foto narsis bersama anak-anak CS di depan JCC, Jakarta.

Jadi mello deh gue. . . . . gara-gara cowo ini
[ cowo yang mana pula ? ]

i was listening to love music and it has been so long i didn't do things like this.
my mom will definitely finds out that i fall in love, but not with him.
there were some moments in our lives, that destiny would met us together, and it just happened that way.
it wasn't something planned, or by intention. we just there and talked about places left behind in our past.
its funny that i realized i didn't know anything about him, but seems like i knew him for so long.
maybe he used to be just a character in my mind, that i've read in one of my books (?!?).
here's the story goes . . .

yudha (dalam lingkaran putih) sebagai seseorang yang (mestinya) suka naek gunung or climbing, dia gak terlalu representatif. i mean, liat aja clananya abu kotak-kotak dan modelnya ketat.
gue rasa sudah wajib hukumnya anak-anak pecinta alam itu kostumnya ya kostum clana untuk naek gunung, bukan kaya giring nidji. moreover syal yang dia pake.
*duhhhh* emang bener sih JCC dingin at that moment, tapi penting ya ngikutin tren saat event simulasi climbing?!?

anyway, satu-satunya hal yang cocok dengan profil pecinta alam adalah

(1) rambut gondrong, dan pas pertama gue liat dia (rasa-rasanya) dia pake bandana....
i mean bandananya bukan dipake macem anak-anak cewe abege itu of course, tapi in a macho way...
u know what i mean lah

(2) additional item, namanya mirip tokoh yuda di bilangan fu (novel ayu utami)
who is tukang naek gunung juga.... see, pantesan gue merasa perna kenal dia sblonnya.

[tapi dia blon ada 'marja'nya, yeah... that will make a whole story totally diffrent anyway]

how we met :
entah itu adalah pick up line yang corny, or dia emang beneran nyangka gue adalah cewe yang dia liat hari kemarennya. bottomline, we involved in conversation too fast while he taught me how to use the equipment.
it was fun. then he asked my ph number.
i certainly done nothing about it. then he changed strategy, he gave me his ph# and pushed me to send him msg.
(it worked thou')

anyway, it could be advantageous for me, as i wanna have one real experience in cave climbing.
could be fun. or... even adventurous *hmmmh*



Monday, March 16, 2009

nuthin'


i miss you

but i just can't let you hurt my heart . . . (again)

Tuesday, October 14, 2008

cannot sleep -_-

nowadays we dealt with referal case from bahtera- local NGOs.
let say this girl, named H came for hospitalized 3 times in this year.
[i know this suppose to be secret, but i just can't keep it for myself !]
so bottomline she got HIV from her boyfriend, an intravenous drug user.

she came with loss of sight of her right eye, which we knew later on it caused by CMV retinitis -an opportunistic infection which happens a lot if your CD4 get below 50.
wasn't a good news at all, for her nor us.
we were doing as much as we could from medicine side, or even psychologically (that's what i thought) but seemed that H, our patient, has her own thought.

i assumed she still in denial phase. or didn't accept what has happened to her.
or maybe has something to do with whatever her personal problems, since her husband- whom she got the infection, was not being there.

anyway, she's 21 years old.
i know there's still a lot of similiar cases of HIV infected person in a very young age who desperate, loss of hope, any kinds of term describing that you just wanna end up very soon if you can. but HIV/AIDS doesn't come that way.
it comes very slowly and painful. and even if she got ARV-anti retroviral therapy- she had to manage to overcome all the side effects of the drugs.

still many young person out there who didn't know how much it will cost if you playfully of getting HIV by ... my example, multiple sex partners?

i was thinking, if i could choose any ways to spend my youth time with things that i like but won't cost that much, you know... getting as much friends doesn't harm you at all. but getting laid with them is a very different things.

deep inside H's heart, i assumed, if she could turn back the time, she would fixed all she had been done wrongly. but some things are just cannot changed.
HIV is not a temporary disease, once you get infected it will stay there as long as you lived.

then, this palliative state should have treated differently.
i would say to her,if i dare to say to her, to live her life at the fullest, enjoy her moment while she can. but no one would dare to say such things to her.
moreover, she has no capability for doing so.

in 3 words, (i'm not very good at counting i warn you) : it's too late.

i was wondering, if i do have several years (or months) left to spend in this world, what will i do?
traveling all over the world i'm sure. tell the people i love how much i love them?
i rarely saying those kinda things even to my parents...

i don't know because i've never been on that state.

just too tired for now.

Friday, September 05, 2008

Love this job !

My first home visit to sexual workers community, this job was a thing I have been done in the past for charity. Now I am doing it and got paid ! I don't have any objection about it !

Speaking about prejudice, I wrote in previous post in one of my bLog, that we shouldn't judge people if we hardly know them.
For example was this group, sexual workers that might not accepted and people tend to have sort of prejudice about them.
It is wrong to say whether what they did right or wrong, there are certain motivation that modified them to keep doing their job, firstly of course for money.
Even for 10,000 IDR ( that's one dollar ! ) they would get laid although they don't like the person.

And this group also vulnerable for getting STDs (sexually transmitted diseases) and HIV, not to mention the problem of convincing the clients to wear condom consistently for every sexual intercourse.

There are so many things come in my mind after the session. And so many questions about life itself. How to sort the problems out for their life. What's my part if I was capable to doing so.
But right now I am sure I am in the right track to pursue my deepest desire of all this time.

Sunday, August 31, 2008

I'm back !

If one of you who diligently read my bLog *ge-er* was asking a question, where the heck I have been all this time, that because I was busy doing this and that according to my scholarships dateline in early September.
I applied for DAAD and ADS scholarship, and the hardest part of being completing the documents was asking both of my academic and institution supervisor to give me recommendation related to it. But I was succeed to post the documents in time, that was so relieved.
Now I am able to sleep peacefully at night ^^

Anyway, couple of weeks ago, I managed to travel to Jokja in West Java. Vacation is also a good way for escaping from busy situation for me. Here you can read the story of my journey.
I was having a great time at that moment. . . . .

Owhyeah, to proceed what I am trying to tell, about a month ago I joined a conversation club in my city, called "The Center". There I found so many new friends and from them I knew about websites for backpackers community such as Couchsurfing for example.
I registered and become a new member, then when I was reading testimonials from other members, there's a group of people 'who don't know what to do with their lifes' , one of the testimonial realized me that we have certain similarity somewhat, so I joined the group ^^

Maybe I have come to some point in my life, that I had enough to do the expectation of people around me and now I am try to do what I like and I want for my own life.

Monday, May 19, 2008

eleven minutes

Teringat kotbah minggu pdt. P cerita tentang salahsatu perjalanannya dalam misi ke kota di sumatera, dan menginap di hotel yang ada PSK-nya

(catatan: PSK= pekerja sex komersil, bukan pekerja sosial komersil loh.... walo bisa aja yang kerja sex atas dasar sosial.... ehm, bisa gak sih kira-kira??? -> ga penting)


Well anyway, he came to the part that he had a opinion that the girl did something wrong....

(i hate to admit, but do we all had done something wrong in part of our lives)

Gw jadi teringat suatu cerita di Injil, dimana Yesus menyuruh orang yang tidak pernah melakukan dosa untuk melempar batu pertama ke perempuan yang kepergok berbuat zinah.

And the important part: There was no one free from sins.

Smuanya ngacir pergi..... 

cerita berakhir dengan Tuhan Yesus pun ga menghakimi dia, cuman dibilang: 

'Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi'

What a happy ending.


Hanya ga smua cerita berakhir hepi ending sperti diatas.

Kebanyakan tempat pelacuran dihujat orang, diancam untuk dibubarkan, dan para pekerjanya dikejar-kejar dengan alasan dekadensi moral.

Moral siapa?

Moral para pekerja atau moral para 'pemakai' pekerja?

Seandainya mereka mau lebih memperhatikan alasan kenapa PSK bisa ada

(sebab-> akibat)


Eleven Minutes by Paulo Coelho


ada seorang pelacur yang juga (tadinya) seorang perawan.


disini Paolo Coelho punya pandangan yang beda dengan kebanyakan orang tentang kehidupan pelacur.


Bahwa seorang pelacur juga seorang manusia, bahwa dia juga tadinya ga pernah berpikir untuk bekerja dengan cara melacurkan diri, bahwa dia juga mencintai seseorang dan berpikir untuk menikah, punya anak, seperti perempuan normal lainnya, bahwa akhirnya suatu situasi memaksa dia untuk memilih menjadi pelacur, bahwa sekalipun dia tau hal itu salah tapi dia gatau gimana caranya untuk keluar dari situasi itu.


Itu sebuah cerita, tapi juga sebuah kenyataan.


Kenyataan banyak yang terjadi disini (di Indonesia maksutnya, bukan di Brasil sperti dalam 11 Minutes)


Banyak kasus keluarga yang menjual anak-anak perempuannya untuk bekerja di kota, lalu eventually bukan bekerja di restoran/toko seperti dijanjikan tapi malah disuru jadi PSK.

Mereka juga korban, seharusnya butuh diselamatkan oleh pemerintah.

Bukan dikejar-kejar atau dimusnahkan.


(bullshit deh klo pake alesan dekadensi moral, lokalisasi bole bubar, tapi korupsi jalan terus sama aje boong deh)


Kalo ladang mereka cari duit dimusnahkan kemana mereka cari makan?


Kita smua tau klo perut laper bisa jadi motivasi yang kuat untuk cari duit.

Buktinya perut para anggota DPR/MPR yang (katanya) terhormat itu juga gendut-gendut tapi masih doyan juga toh sama duit???

Apalagi mereka yang terpinggirkan ini.

Walaupun (mungkin) mereka tau resikonya kena penyakit seksual menular, tapi at least kan hari ini bisa makan.


Catatan: ini suara gw mewakilkan PSK yang emang melakukan ini karena terpaksa loh ya, klo yang emang karena hobi.....ya itu tanggung jawab masing-masing (sama Tuhan)


Out of topic, gw dapet imel dari mailing list trading hari ini,
tentang 10 menit setiap hari dari waktu qta yang terbuang untuk : dipake bergosip, maen solitaire, surfing hal-hal ga penting (or adult things?) dan coba dari setiap 10 menit x 6 hari = selama 1 minggu 1 jam waktu qta terbuang percuma.

- i was speak to myself because i wasn't very hardworking , but i kept calling myself "freelancer" :-)
ga kaya Sandra dewi yang rajin cari duit.... ^_^
but now i try to fight back what i should supposed to do in the past