Menjadi bahagia itu sangat mudah.
Bukan karena kita mempunyai kecantikan/ketampanan,
atau memiliki kekayaan,
atau kekuasaan,
atau apapun yang bisa kita inginkan.
Kebahagiaan itu bisa saja karena,
senyum dari seseorang yang telah kita tolong,
tawa yang dibagi bersama seorang sahabat,
atau tangisan karena berbagi kesedihan.
Kebahagiaan bisa berarti,
hangatnya sinar matahari di pagi yang dingin,
makanan yang ditawarkan pada saat kelaparan,
uluran tangan disaat jatuh.
Menjadi bahagia adalah sebuah pilihan.
Apakah kita akan membuka hati kita kepada sesama,
atau mengumpulkan semuanya untuk diri sendiri.
Kebahagiaan tidak bersyarat.
Dia tidak menanti saat yang tepat,
dia datang hanya pada saat kita bersyukur pada apa yang kita miliki.
Sunday, April 25, 2010
Kehidupan seringan bulu
Sunday, March 21, 2010
sehat vs Persib
Sudah menjadi lelucon umum di kalangan praktisi kesehatan lokal jika
"anggaran kesehatan kita kalah dengan anggaran stadion Persib."
Pemerintah daerah lebih peduli agar sepakbola menjadi tontonan nomor satu dan Persib jadi juara, daripada membenahi permasalahan di bidang kesehatan seperti misalnya, fakta provinsi Jawa Barat (dan kota Bandung) menjadi juara satu di angka kumulatif kasus HIV.
Lagi-lagi, anggaran kesehatan dipotong supaya Bandung bisa punya stadion sepakbola, padahal masih banyak masalah lain yang seharusnya menjadi prioritas Pemerintah Daerah : tata kota semrawut yang mengakibatkan banjir dan kemacetan lalu lintas, masalah banyaknya pengemis dan gelandangan di sepanjang jalan utama kota Bandung.
Pada intinya, seharusnya Pemda lebih memprioritaskan pada perbaikan basic need penduduk, instead of menginvestasikan dana (yang tidak sedikit) pada infrastruktur yang ke-efektifitas-annya juga masih dipertanyakan, apakah iya jika stadion tersebut rampung dibangun apakah bisa memperbaiki kinerja Persib misalnya?
Ataukah akan menambah masalah baru; kemacetan, penambahan pelanggaran lalu lintas setiap Persib bertanding, yang ujung-ujungnya menurunkan popularitas masyarakat terhadap dunia per-sepakbola-an nasional.
Sebaliknya, anggaran kesehatan akan berdampak lebih besar kepada kualitas hidup orang banyak.
Masyarakat yang sehat berarti, sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan pada akhirnya akan menunjang pemasukan Pemda juga.
Sungguh sulit menjadi seorang pemimpin, atau lebih tepatnya, sungguh sulit menjadi seorang pemimpin yang benar.
Barack Obama saat ini sedang disorot karena program reformasi kesehatannya.
Pemerintah Amerika Serikat bisa dibilang sedang dalam critical point, jika program ini berhasil maka Presiden yang sekarang akan selalu diingat untuk keberhasilan yang dia raih, tapi ada juga kemungkinan gagal. Tapi selama program ini memang bermanfaat untuk orang banyak, dan pro-kontra yang bermunculan, setidak-tidaknya sesuatu yang baik sudah dipikirkan oleh pemerintahnya.
Belajar dari kasus negara maju (dan juga negara berkembang lainnya) anggaran kesehatan yang proporsional selalu berkaitan dengan kualitas hidup manusianya.
Saat ini kita punya menteri kesehatan yang bagus dan pakar di bidang ilmu kemasyarakatan.
Beliau terpilih jelas bukan karena dekat dengan orang nomor 1 tapi karena kompetensinya yang bukan sembarangan.
Mudah-mudahan kedepannya kita akan melihat banyak kontribusi yang berarti di bidang kesehatan.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
Pak Dada Rosada mungkin untuk selamanya akan diingat sebagai pemimpin yang mementingkan sepakbola daripada kesehatan masyarakatnya.
Lagi-lagi, pendidikan dan kesehatan penduduk kalah pamor dengan kepentingan Persib yang hanya diwakili segelintir orang saja.
Sungguh malang dikau warga kota Bandung, mari kita tunggu pemimpin berikutnya yang lebih sadar kepentingan dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
"anggaran kesehatan kita kalah dengan anggaran stadion Persib."
Pemerintah daerah lebih peduli agar sepakbola menjadi tontonan nomor satu dan Persib jadi juara, daripada membenahi permasalahan di bidang kesehatan seperti misalnya, fakta provinsi Jawa Barat (dan kota Bandung) menjadi juara satu di angka kumulatif kasus HIV.
Lagi-lagi, anggaran kesehatan dipotong supaya Bandung bisa punya stadion sepakbola, padahal masih banyak masalah lain yang seharusnya menjadi prioritas Pemerintah Daerah : tata kota semrawut yang mengakibatkan banjir dan kemacetan lalu lintas, masalah banyaknya pengemis dan gelandangan di sepanjang jalan utama kota Bandung.
Pada intinya, seharusnya Pemda lebih memprioritaskan pada perbaikan basic need penduduk, instead of menginvestasikan dana (yang tidak sedikit) pada infrastruktur yang ke-efektifitas-annya juga masih dipertanyakan, apakah iya jika stadion tersebut rampung dibangun apakah bisa memperbaiki kinerja Persib misalnya?
Ataukah akan menambah masalah baru; kemacetan, penambahan pelanggaran lalu lintas setiap Persib bertanding, yang ujung-ujungnya menurunkan popularitas masyarakat terhadap dunia per-sepakbola-an nasional.
Sebaliknya, anggaran kesehatan akan berdampak lebih besar kepada kualitas hidup orang banyak.
Masyarakat yang sehat berarti, sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan pada akhirnya akan menunjang pemasukan Pemda juga.
Sungguh sulit menjadi seorang pemimpin, atau lebih tepatnya, sungguh sulit menjadi seorang pemimpin yang benar.
Barack Obama saat ini sedang disorot karena program reformasi kesehatannya.
Pemerintah Amerika Serikat bisa dibilang sedang dalam critical point, jika program ini berhasil maka Presiden yang sekarang akan selalu diingat untuk keberhasilan yang dia raih, tapi ada juga kemungkinan gagal. Tapi selama program ini memang bermanfaat untuk orang banyak, dan pro-kontra yang bermunculan, setidak-tidaknya sesuatu yang baik sudah dipikirkan oleh pemerintahnya.
Belajar dari kasus negara maju (dan juga negara berkembang lainnya) anggaran kesehatan yang proporsional selalu berkaitan dengan kualitas hidup manusianya.
Saat ini kita punya menteri kesehatan yang bagus dan pakar di bidang ilmu kemasyarakatan.
Beliau terpilih jelas bukan karena dekat dengan orang nomor 1 tapi karena kompetensinya yang bukan sembarangan.
Mudah-mudahan kedepannya kita akan melihat banyak kontribusi yang berarti di bidang kesehatan.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
Pak Dada Rosada mungkin untuk selamanya akan diingat sebagai pemimpin yang mementingkan sepakbola daripada kesehatan masyarakatnya.
Lagi-lagi, pendidikan dan kesehatan penduduk kalah pamor dengan kepentingan Persib yang hanya diwakili segelintir orang saja.
Sungguh malang dikau warga kota Bandung, mari kita tunggu pemimpin berikutnya yang lebih sadar kepentingan dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Tuesday, February 23, 2010
Preparing for the interview :: AED application
Yes, I finally get call from one of the scholarship that I've applied last year.
It's from the AED Jakarta.
And here's some things that I prepared for the interview.
[ It was very helpful actually ! ]
However, it was a nice interview. It was like any intimidating interview but still, I was nervous and I could felt I want to fainted any time.
The interviewers consisted of 5 persons, one of them threw most of questions.
Three persons sat in the back, took notes most of the time.
These were some of those questions that shown up during the interview
(90% I already familiar with throughout a rehearse interview :-)
It's from the AED Jakarta.
And here's some things that I prepared for the interview.
And I asked one of my colleagues to have this rehearsal, days before the real interview.Tips from Mr. Googlehttp://www.scholarshiphelp.org/interview.htm
http://www.eastchance.com/howto/interview.asp
http://opsf.byu.edu/Advice/ScholarshipInterviewQuestions.aspx
[ It was very helpful actually ! ]
My interview was re-scheduled twice or three times, before I got an exact day, which was on Monday.
Because I need to come along way to go from Bandung to Jakarta, I spared 4 hours in a trip (so I could showed up early, an hour before my appointment)
I could actually talked to others candidates, to see how they prepared (or not), and estimating my chance :-)
Because I need to come along way to go from Bandung to Jakarta, I spared 4 hours in a trip (so I could showed up early, an hour before my appointment)
I could actually talked to others candidates, to see how they prepared (or not), and estimating my chance :-)
However, it was a nice interview. It was like any intimidating interview but still, I was nervous and I could felt I want to fainted any time.
The interviewers consisted of 5 persons, one of them threw most of questions.
Three persons sat in the back, took notes most of the time.
These were some of those questions that shown up during the interview
(90% I already familiar with throughout a rehearse interview :-)
- Why you choose/interested to apply AED
- Why reproductive health (or why did you choose this major)
- Tell me about your organization, what the focus of your organization
- Have you ever been working for the government, can you tell the difference working with government compare with your current institution
- In your CV, you wrote about 'volunteer in charity events' , can you tell me more about it.
- If you received a scholarship, then you have to live in US by yourself (without your family, spouse) what are you gonna do about it
- What you're gonna do to motivate yourself in order to get a good GPA
- What makes us to choose you as a candidate who received the scholarship (what makes you 'different' from others candidates)
- What did you do in your spare time (one of my answer was traveling, then) have you ever traveling abroad and where
Labels:
aplication,
application letter,
dog need home,
kesehatan,
Obama,
pendidikan,
scholarship,
vision
Tuesday, January 05, 2010
pipop nyari majikan baru : Need new home !
Tuesday, December 29, 2009
Things that I like
Him :
1. Cowo banget (engineer & suka soccer... quite manly things)
2. Rambutnya bagus -enak utk diacak2 & kinda remind me of my husky :-D
3. Lucu, I mean funny not cute. (Well, kinda cute if he's sleepin)
4. Knows how to handle bad side of me.
5. Pinter belanja & bisa masak garlic bread yg enak.
6. Juga bisa bikin nasi goreng tanpa kecap.
7. Juga pinter mijit punggung :-D
8. Suka ngalah kalo lagi marahan
9. Suka yogurt+ ice cream (its a good things since I like both, too)
10. Badannya anget terus, bisa dipake bobo kaya bantal elektrik
11. Hard to explain but I don't mind his body odor
This could be a long list, but i'd like to know what he's thinkin first. . . . .
1. Cowo banget (engineer & suka soccer... quite manly things)
2. Rambutnya bagus -enak utk diacak2 & kinda remind me of my husky :-D
3. Lucu, I mean funny not cute. (Well, kinda cute if he's sleepin)
4. Knows how to handle bad side of me.
5. Pinter belanja & bisa masak garlic bread yg enak.
6. Juga bisa bikin nasi goreng tanpa kecap.
7. Juga pinter mijit punggung :-D
8. Suka ngalah kalo lagi marahan
9. Suka yogurt+ ice cream (its a good things since I like both, too)
10. Badannya anget terus, bisa dipake bobo kaya bantal elektrik
11. Hard to explain but I don't mind his body odor
This could be a long list, but i'd like to know what he's thinkin first. . . . .
Subscribe to:
Posts (Atom)