Tuesday, February 08, 2011

Indonesia is not resource limited setting!

Kelas sekarang yang gw ikuti di Kopenhagen adalah health care system, alias sistem kesehatan.
Selalu ada bagian diskusi diantara sesi kuliah dan it's hard to admit, during discussion, kalau Indonesia termasuk resource limited setting.

Dan bahwa Indonesia termasuk developing country.
(Seakan-akan para negara maju=developed country itu sudah berhenti developing aja, mereka justru yang paling punya banyak modal untuk riset).

Kenapa sih Indo bisa dibilang resource limited setting? Itu pernyataan (atau pertanyaan retoris) yang gak masuk akal banget.

Ini muncul setelah tadi sore gw mengalami diskusi hangat sedikit panas dengan 2 orang di kelas, 1 dari Iran dan 1 dari Taiwan.

Soal natural resources, Indonesia kan terkenal melimpah banget.
Bahkan setelah dijajah bangsa Eropa selama ratusan tahun, dan sekarang masih dijajah juga (sama dunia international dengan unfair trade-nya + dijajah para koruptor) ternyata Indo gak pernah kehabisan kekayaan alamnya ini. Biodiversity di Indo bener-bener bikin jealous dunia luar, termasuk Singapura+Malaysia yang pengen kecipratan dikit.

Belum lagi kekayaan budaya: Suku, bahasa, tradisi.
Bener-bener bisa dimanfaatkan buat narik turis maupun anthropologist dari berbagai belahan dunia.

Juga jumlah penduduknya yang ujubileh.... 230 juta. Kalau semuanya pinter, jumlah penduduk segini banyak yang justru bisa ngejajah negeri sekitarnya.
Termasuk Singapura yang cuman se-emprit itu dan Malaysia yang cuman seperempatnya jumlah penduduk Indo.

Jadi, kenapa kita gak bisa bersaing dengan dunia internasional?

Mungkin, mungkin aja nih, hipotesis pertama.

Karena kita terlalu kaya segala macem, jadinya kita gak mau berusaha untuk maju.

Buktinya adalah gini, negara yang gak punya kekayaan alam seperti Indo, mereka akan berusaha 'memajukan' dan 'mengembangkan' dirinya. Contohnya Belanda jaman dulu, dia bikin kapal lalu mencari negeri jajahan, dimana bisa diambil sumber rempahnya.
Itu karena cuaca di Belanda bener-bener jelek, gak bisa dipake untuk bercocok tanam rempah.

Juga Scandinavia, gw sangat shock tinggal di Denmark.
Dengan segalanya yang canggih... bahkan train-nya termasuk canggih & sophisticated dibanding sesama negara Eropa laennya. Jerman bener-bener jadi seperti negara dunia ketiga dibanding Denmark.

Anyway, si orang Skandinavia atau Viking ini, juga mencari negeri jajahan jaman dulu.
Dan it's true cuaca disini bener-bener ugly!
Gak kebayang di jaman dulu gimana mereka hidup waktu belum ada heater.
Ibu kos gw yang umurnya 66 tahun sih bilang, kalau waktu dia kecil belum ada heater pas musim dingin bener-bener musti pake baju berlapis-lapis.

Pantes disini gak banyak gelandangan. Pasti tuh gelandangan dah mati pas suhunya minus 15 derajat (Celcius loh, lebih dingin dari freezer!).

Jadi kesimpulan, Indonesia itu sebenernya bukan resource limited setting.

Masalah kita malah mungkin kebanyakan resources ! Jadinya males.
Gamau repot. Pengennya nyari yang gampang.

Falsafah : 'Buat apa nyari jalan yang susah, kalo ada yang gampang.'
kedengerannya umum banget, padahal gak selalu bener adanya!

Makanya waktu kecil suka nyontek, udah gede suka korupsi.

Makanya ada joke juga, kalau otak orang Indo dijual katanya harganya paling murah.
Jarang dipake soalnya.
( not so funny joke thou' )

Jadi nanti kalau suatu saat gw jadi dosen/guru/apapun itu yang bisa mem-brainwashed otak orang, gw akan bilang:
" We are not resource limitied setting. And from now on, use your brain !"

No comments: