Tentu ada juga pencapaian yang lumayan signifikan, jadi harus kita apresiasi dulu. . .
seperti contohnya :
1. Berhasil menyelesaikan master program on time
2. Mengeksplor beberapa tempat baru yang indah di dunia ini
(mengurangi list 1000 Places you have to see before you died)
3. Ketemu cowo yang berhasil menyembuhkan gw dari ketakutan kalo semua cowo di dunia ini adalah bokep mania atau freak control atau overprotektif atau abusive (mentally if not physically) atau kombinasi dari daftar yang telah disebutkan.
Sebenernya gw gak takut untuk jadi single (untuk saat ini, bukan seumur hidup tentunya) tapi gw takut bersama orang yang salah.
Buat beberapa orang mungkin lebih baik sama siapa aja yang penting punya pasangan.
Tapi prinsip gw gak gitu, makanya deh mending milih-milih sekarang.
Lagian milih-milih lebih bagus daripada bilang mau tapi ternyata cuman dipake maen-maen atau not truth to your heart.
Gw juga gamau pacaran jadi bikin sakit ati orang laen, lebih baik gw sendiri tapi menjaga kemurnian hati daripada bilang iya di mulut tapi hatinya bicara yang laen.
Anyway, koq jadi bahas soal pacaran?!?
Ini kan mau ngomongin soal resolusi . . . .
Untuk resolusi tahun 2012 mendatang, gw kepingin :
1. Membangun bisnis sendiri,
karena gw sudah tau gimana rasanya jadi Employee dan Self-employed makanya gw mengambil peluang untuk mencari kebebasan financial.
Kalau engga dalam waktu 3 tahun, mungkin 5 tahun lagi, tapi yang pasti it's on the way.
2. Membangun karir di dunia internasional
Karena sekarang gw udah punya sertifikasi master international health, jadi sepertinya bisa dimulai cari pengalaman kerja di kancah internasional *ciehcieh*
Bisa di Asia, Afrika, atau negara maju (tapi mereka least priority)
3. Mencari calon suami
Kenapa gw taruh dalam prioritas ketiga, karena rasanya ini sedikit diluar kontrol gw.
Walaupun ada orang yang gw suka tapi kan gak bisa juga maksa suruh dia kawinin gw :)
Membangun bisnis gw bisa belajar caranya, juga untuk membangun karir masih bisa kirim CV ke NGOs, tapi mencari calon suami . . . . hmmm. . . sedikit abstrak rasanya, kecuali kalo ngoyo banget bisa tuh daptar situs-situs pencarian jodoh.
Tapi gw juga udah minta ke Tuhan koq, jadi gimana Tuhan aja deh, pasti Dia tau yang terbaik juga buat anak-anakNya kan.
Apalagi kalau denger pengalaman temen-temen gw yang udah menikah juga gak semuanya jadi lebih bahagia, jadi. . . belajar dari pengalaman orang, lebih baik percaya pada rencana Tuhan aja.
(Bukan maksud gw untuk ngasi kotbah minggu loh)
Ini termasuk old resolution gw, tapi rasanya gw gak pesimis dengan tahun mendatang. . .
Karena tahun 2010-2011 gw belajar banyak tentang bagaimana membangun (atau mempertahankan) sebuah hubungan.
It might not the easiest thing on earth, as we sometimes take it for granted.
Seberapa banyak dari kita tidak menghargai pasangan kita, karena dia selalu ada di samping kita.
Tapi kalo dia tiba-tiba menghilang atau gak ada, baru kerasa deh betapa berharganya dia.
Juga belajar tentang tau apa sih yang sebenernya kita mau dari pasangan kita.
Lucu deh, gw disadarkan melalui banyak hal.
Bulan lalu gw kedatengan tamu CS dari Belgia, namanya kita sebut aja si F.
Kita ngobrol banyak hal yang gak penting di dunia ini (kalo yang penting itu bagiannya MetroTV) lalu dia nanya gini ke gw, salahsatu pertanyaan penting dalam hidup, bernilai 500 juta IDR, pertanyaannya :
'Kalau kamu milih pasangan, would he be your bestfriend or your lover ?'
And I really have to think hard only to answer such simple question!
Dan kata si F, gak boleh milih dua-duanya, cuman salahsatu.
Akhirnya gw memilih jawab: Lover.
Karena menurut gw, kalau kita mengharapkan pasangan kita jadi bestfriend, nanti kita akan kecewa kalau ternyata dia gak bisa nemenin jalan-jalan.
Terus terang gw kesian kalo liat cowo-cowo manyun yang disuru nemenin cewenya belanja atau nyalon.
Kita juga bisa kesel kalo cowo kita gak ngerti apa-apa soal pakaian mana yang bagus kita pakai untuk ke pesta kebun, atau acara makan malam.
Bestfriend-nya cewe menurutku, akan selalu cewe lagi, atau banci, atau gay.
Tapi pasangan kita seharusnya jadi lover yang baik, yang tentunya juga subjektif sesuai dengan keinginan dan fantasi masing-masing.
Gw pengen punya pasangan yang mau megang tangan gw kalo kita jalan, gak dia jalan kemana sendiri dan gw jalan kemana sorangan.
Yah gak mesti selalu nempel juga kaya perangko, but I think romance it's a very essential point in a relationship.
Well, kita liat aja apakah nanti ternyata gw berhasil dapet cowo yang sesuai dengan bayangan gw. . . . sapatau entar gw dapet cowo yang gak gitu, tapi jago masak dan punya kolam renang yang menghadap ke pantai : )